Pada umumnya, trader melakukan analisa fundamental dan teknis. Namun sebagian besar trader yang lebih berpengalaman lebih memilih analisa teknis. Dengan memilih analisa teknis, secara otomatis para trader miliki banyak pilihan indikator dengan kelebihan, fungsi, dan manfaat masing - masing.
Satu atau dua indikator mungkin tampak lebih efektif dibandingkan indikator lainnya. Ini dapat dipahami karena, pada dasarnya, semua indikator tergantung pada fokus yang diinginkan trader itu sendiri. Trader yang cocok dengan indikator A belum tentu cocok dengan indikator B.
Seorang trader berpengalaman pernah mengatakan bahwa semua indikator hanya menghitung rata-rata pergerakan harga yang sedang terjadi. Jadi memang benar jika indikator baru akan memberikan sinyal setelah ada pergerakan harga. Jika tidak ada pergerakan harga dengan sendirinya sinyal tidak akan mampu memberikan indikasi atau berhenti. Secara teori, pergerakan harga di periode sebelumnya akan dijadikan acuan indikator untuk memberikan sinyal.
Sayangnya, tidak semua harga di periode sebelumnya dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan market selanjutnya. Jika demikian apa fungsinya sinyal indikator? Apakah indikator benar - benar dapat memberikan indikasi yang benar tentang kenaikan atau penurunan harga? Atau apakah indikator hanya menjadi hiasan yang tidak penting untuk membuat keputusan?
Perlu Anda ketahui bahwa semua indikator yang beredar di seluruh dunia tidak ada yang benar-benar benar 100% jitu. Indikator tidak akan pernah memberikan indikasi yang selalu tepat dan akurat. Indikator tidak akan pernah sempurna dalam memprediksi pergerakan harga di masa depan. Namun dengan adanya indikator, trader memiliki petunjuk untuk menemukan transaksi yang tepat sehingga apa yang diinginkan trader dapat tercapai.
Lalu bagaimana cara mencari indikator yang cocok dengan kriteria dan karakter trader? Jawabannya sederhana. Anda baru akan mendapatkan indikator yang sesuai dengan selera diri Anda setelah mencobanya. Mencoba bukan berarti memakai selamanya. Anda bisa menggunakannya untuk sementara sampai berhasil menemukan yang paling cocok.
Ketika Anda mencoba memanfaatkan suatu indikator, maka gunakan yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan Anda. Jangan mencampur aduk antara indikator yang bisa mendeteksi tren dengan indikator yang bisa mendeteksi titik jenuh. Karena jika Anda menggunakan indikator trend untuk mengetahui titik jenuh, sinyal yang dihasilkan kurang valid. Begitu juga sebaliknya, jangan gunakan indikator titik jenuh untuk mengidentifikasi terjadinya tren.
Pada kasus tertentu, selain mampu memberi sinyal pergerakan harga, indikator juga dapat memberikan efek psikologis yang positif. Biasanya, setelah indikator mendeteksi harga dan mengeluarkan sinyal, trader tahu bahwa itulah saatnya ia open posisi. Secara psikologis, indikator mampu memupuk rasa percaya diri trader saat melakukan open posisi.
Dengan kata lain, indikator tidak hanya menjadi alat untuk mengidentifikasi harga tetapi juga dapat mengidentifikasi perilaku trader saat trading. Indikator mampu memberi kepercayaan diri serta menolong trader agar tidak merasa bingung ketika memprediksi market secara keseluruhan. Indikator dapat membuat trader menjadi tenang dan tidak panik ketika menghadapi gejolak pasar. Dengan adanya petunjuk dari indikator tersebut, baik trader profesional atau amatir akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang penuh dalam pasar Forex.