Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 10 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa

Anna 31 Dec 2014
Dibaca Normal 6 Menit
bisnis > deposito >   #deposito   #deposito-syariah
Kini makin banyak hadir deposito syariah. Namun, apa bedanya antara deposito berjangka di bank syariah dengan produk serupa di bank umum yang tidak berembel-embel syariah?

Perbankan syariah di Indonesia semakin hari semakin banyak jumlahnya. Saat ini, kantor bank syariah berikut ATM-nya dapat dijumpai dimana-mana. Namun demikian, pengetahuan masyarakat mengenai produk-produk keuangan yang disediakan bank syariah masih sangat terbatas. Salah satu yang sering menjadi bahan pertanyaan adalah, apa bedanya antara deposito berjangka di bank syariah dengan produk serupa di bank umum yang tidak berembel-embel syariah?

Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa - ilustrasi

 

Keuntungan Muncul Bersama Risiko

Pada dasarnya, secara definisi, deposito berjangka syariah sama saja dengan deposito berjangka di bank umum. Deposito berjangka merupakan simpanan dengan jangka waktu tertentu yang hanya bisa ditarik setelah jatuh tempo, dan penyimpannya akan mendapatkan imbalan.

Sebagaimana deposito berjangka, imbal hasil deposito syariah juga bisa diakumulasikan dalam sistem rollover ARO+ maupun ditarik secara berkala, otomatis masuk rekening tabungan maupun ditarik manual. Bedanya, imbalan deposito syariah berasal dari skema bagi hasil, bukan sistem bunga.

Bagi hasil didasarkan pada teori "keuntungan muncul bersama risiko", sedangkan bunga dari bank umum diberikan tanpa pertimbangan yang sama. Jika Anda menyimpan dana dalam deposito di bank umum, maka Anda akan mendapatkan imbal hasil dalam bentuk bunga yang persentasenya tetap, tidak peduli apakah bank mengalami kenaikan laba atau malah laba-nya menurun.

Bank menerapkan bunga bagi nasabah penabung secara terpisah dengan bunga yang dibebankan bagi nasabah peminjam dana. Jadi, di saat terjadi kesulitan ekonomi dan laba bank jatuh, nasabah penabung tetap bisa mendapatkan bunga deposito dalam jumlah besar dan nasabah peminjam dana tetap akan ditagih bunga kredit yang tinggi.

Tetapi jika Anda menyimpan deposito di bank syariah, maka imbal hasil akan diatur berdasarkan akad mudharabah, dimana imbalan yang Anda terima akan dihitung berdasarkan porsi tertentu dari laba bank dalam suatu periode.

Bank syariah mendapat laba dari bagi hasil debitur, lalu laba tersebut dibagi lagi oleh bank kepada nasabah penabung. Bila laba debitur naik, maka laba bank naik, dan imbal hasil deposito syariah Anda pun naik; tetapi bila laba bank turun, maka imbal hasil yang Anda terima pun berkurang.

Inilah yang dimaksud dengan "keuntungan muncul bersama risiko". Dalam kondisi ekonomi bagus dan para enterpreneur yang meminjam modal dari bank syariah mengalami peningkatan laba, maka bagian bagi hasil bank syariah dari pembiayaan yang disalurkan berpotensi meningkat, dan ini akan diikuti oleh meningkatnya bagi hasil yang diterima nasabah pemilik deposito (deposan) syariah mudharabah. Dalam kondisi ekonomi buruk dan laba para enterpreneur turun, maka laba bank syariah turun dan laba deposan juga dimungkinkan turun walaupun tidak sampai negatif.

Sebagai tambahan, selain di deposito sistem syariah juga dapat ditemukan di dunia forex. Bagi Anda yang ingin trading namun tetap bisa terhindari dari riba, menggunakan islamic account adalah solusi tepat karena jenis akun ini menerapkan hukum syariah islam. 

Baca Juga:

Forex Brokers Offering Islamic Account

 

Nisbah Bagi Hasil Deposito Syariah

Porsi bagi hasil deposito syariah dikenal dengan istilah "nisbah" dan ditentukan saat akad, yaitu ketika Anda membuka deposito syariah. Anda bisa menanyakan kepada petugas bank syariah, berapa nisbah bagi hasil deposito saat itu.

Nisbah ini sering disebutkan dalam bentuk persentase, tetapi perhitungannya berbeda dengan persentase bunga deposito biasa. Misalkan di bank syariah XYZ nisbah bagi hasil deposito berjangka waktu 3 bulan adalah 60%, maka itu bukan berarti nasabah akan mendapat return sebesar 60% dari depositonya. Nisbah bagi hasil 60% di sini artinya, jika laba bank diumpamakan 100%, maka 60% dari laba itu menjadi hak nasabah, sedangkan 40%-nya menjadi hak bank sebagai pengelola dana.

Perhitungan untuk bagi hasil deposito mudharabah di bank syariah sebenarnya cukup kompleks karena pendapatan dan laba bank sendiri berubah-ubah, dan nasabah deposan maupun debitur jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, sering digunakan perhitungan berdasar indeks nilai keuntungan bank seperti HI-1000. HI-1000 mengacu pada nilai keuntungan bank per 1000 rupiah dana terhimpun yang diinvestasikan.

Umpamanya, HI-1000 di bank syariah XYZ bulan Desember 2014 adalah sebesar 10, maka itu berarti per 1000 rupiah investasi, Bank Syariah mendapat untung 10 rupiah. HI-1000 tersebut kemudian digunakan untuk menghitung bagi hasil yang akan dibagikan pada nasabah pemegang deposito.

Contoh:

Fulanah menyimpan dana sebesar 20 juta Rupiah dalam deposito syariah bertenor 1 bulan di bank XYZ pada awal bulan Desember dengan perjanjian nisbah 60%:40%. Maka perhitungan bagi hasilnya:

= (Besar Deposito Pokok:1000) x HI-1000 x nisbah
= (20,000,000:1000) x 10 x 60% = 120,000

Setelah dikurangi pajak deposito 20%, maka nominal bagi hasil yang akan diterima Fulanah bulan Desember itu adalah 96,000 Rupiah.

Indeks nilai keuntungan bank syariah tersebut bisa berubah-ubah setiap bulannya, tergantung pada kondisi ekonomi dan kinerja investasi yang dibina bank syariah terkait. Oleh karena itu, Bank syariah tidak bisa menjamin berapa besar nominal bagi hasil yang akan diterima nasabah dari deposito syariah-nya di masa depan, walaupun nisbah bagi hasilnya tetap. Ini berbeda dengan perhitungan bunga deposito bank umum biasa yang memungkinkan nasabah untuk mengkalkulasikan besaran bunga yang didapat bahkan sebelum membuka deposito.

Dunia investasi memang terlihat sangat kejam bagi mereka yang tidak memahaminya. Oleh karenanya, jika ingin sukses dalam bidang ini, perlu usaha keras dan tetap belajar agar bisa menerima segala ujian sebelum mencapai kesuksesan. Pelajari nasehat-nasehat penting dari investor kelas dunia sebagai sumber referensi dan inspirasi Anda. 

Baca Juga:

6 Valuable Trading Advices from World Renowned Investors

 

Usaha Dijamin Halal

Perbedaan lain antara deposito syariah dan deposito berjangka biasa adalah penyalurannya akan dikhususkan bagi usaha-usaha yang secara syariat Islam dinilai halal. Bank umum biasa mungkin akan memberikan pinjaman kredit bagi perusahaan minuman keras, misalnya. Tetapi bank syariah dilarang untuk menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan yang usahanya melanggar peraturan syariat terkait Haram, Gharar (Penipuan), Maysir (Perjudian), dan Riba.

Oleh karena itu, apabila seseorang menyimpan dananya dalam deposito syariah, maka ada jaminan bahwa dananya hanya akan diinvestasikan pada usaha-usaha halal. Inilah salah satu alasan mengapa deposito syariah menjadi favorit baru di Indonesia.

Deposito Halal

Secara garis besar, konsep "keuntungan muncul bersama risiko", bagi hasil, dan kehalalan investasi adalah tiga faktor utama yang menjadi perbedaan antara deposito syariah dan deposito berjangka biasa. Selain ketiga faktor itu, masih ada sejumlah perbedaan-perbedaan lain. Namun secara praktis, itulah yang paling utama untuk diketahui.

Dengan kata lain, apabila Anda berminat untuk menyimpan dana di deposito berjangka biasa, kalkulasi imbalan bisa langsung dihitung dari besar bunga yang telah diketahui. Tetapi bila Anda berminat untuk menyimpan dana di deposito syariah, maka proyeksi imbalan bergantung pada porsi nisbah, dan jika ada, pantauan catatan historis besar nominal bagi hasil per-1000 rupiah di bulan-bulan sebelumnya.

 

Buat Anda para pencari investasi syariah, deposito di bank syariah bukan satu-satunya cara investasi yang bisa ditempuh. Alternatif lainnya bisa Anda temukan di kumpulan informasi mengenai investasi syariah.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 10 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 16 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Meskipun mengakomodir kebutuhan orang-orang yang beragama tertentu, deposito syariah juga punya kekurangan menurut saya. Saya pernah tertarik memindahkan deposito saya dari yang konvensional ke deposito syariah. Tapi ketika mendengarkan penjelasannya. Lalu saya membandingkan deposito konvensional dengan deposito syariah, saya menemukan beberapa kelemahan dari deposito tersebut. Kelemahannya antara lain: 1. Imbal hasilnya paling rendah, bahkan ketika membandingkannya dengan reksadana syariah pun, terhitung lebih rendah. Jadi kalau memang mau berbasis syariah, daripada deposito mending pilih reksadana. 2. Uang dibiarkan mengendap cukup lama. Namun ketika masa pengendapannya selesai atau jatuh tempo, uang yang kita dapatkan juga hanya sedikit. Waktu itu saya simulasinya menanamkan deposito sejumlah dua puluh juta. Ketika sudah selesai dan jatuh tempo, saya hanya mendapatkan dua puluh satu juta lebih, tidak sampai dua puluh dua juta. Jadi tidak worth it. Kita diibaratkan memberikan uang saja sebagai modal bisnis bank, dan bank yang akan mendapatkan untung besar dari uang tersebut. Karena ada perjanjian waktu, jadi uang tidak bisa diambil semau kita. Udah untungnya dikit banget pas akhir masa jatuh tempo. Tapi nggak bisa diambil ketika kita perlu, buat apa deposito kalau begitu? Ada yang bisa menambahkan kerugian deposito ini?
 Pitha |  18 Jan 2023
Halaman: Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa
Elisa: Menurut saya, jika memang Anda ingin membuka deposito dalam jangka panjang satu hingga dua tahun, dan ingin mendapatkan keuntungan, lebih baik menggunakan deposito bank umum atau konvensional. Karena menurut saya, Anda atau siapa pun belum tentu bisa memprediksi kondisi ekonomi dan iklim investasi ke depannya. Seperti yang sudah disebut dalam artikel di atas bahwa indeks keuntungan bank syariah bisa berubah setiap bulannya. Jangankan satu atau dua tahun, dalam satu bulan saja bisa berubah. Mungkin jika kondisi ekonomi bagus dan kinerja investasi binaan bank syariah juga bagus, keuntungan bisa menjanjikan. Tapi ketika terjadi penurunan sudah pasti hasil yang akan Anda terima juga akan jauh berkurang. Artinya bagi hasil yang Anda peroleh dari deposito syariah tidak bisa diprediksi dan belum terjamin. Sedangkan untuk deposito bank umum, Anda sebagai nasabah bisa langsung menghitung berapa bunga yang akan Anda peroleh nantinya, bahkan sebelum Anda memutuskan membuka deposito. Mungkin itu saja saran dan masukan dari saya, terima kasih.
 Fahrul |  26 Jan 2023
Halaman: Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa
Elisa: Mungkin saya memiliki pendapat lain. Menurut saya deposito syariah juga cukup menguntungkan dalam jangka panjang. Memang tidak ada orang yang bisa memprediksi kondisi perekonomian, dan iklim investasi, tapi jika hanya satu tahun, perkembangan perekonomian mungkin masih bisa kita lihat. Walaupun hasil deposito syariah bisa berubah setiap bulannya, tapi tidak menutup kemungkinan hasilnya lebih tinggi dari bunga bank umum. Agar bisa mendapatkan hasil maksimal di deposito syariah, Anda harus pandai memilih bank, karena hasil dari deposito syariah nantinya akan dihitung berdasarkan profit yang didapat oleh bank tersebut. Anda harus bisa memilih bank yang berlabel bagus atau tidak pernah memiliki catatan buruk. Anda bisa mencari tahu terlebih dulu tentang bank tujuan. Baik itu jumlah nasabah, jaringan, bahkan standar pelayanannya. Sebelum menentukan bank tempat Anda membuka deposito, bandingkan dulu dengan bank lainnya. Poinnya, Anda harus memilih yang terbagus dari deretan bank syariah yang bagus. Apalagi saat ini sudah beberapa bank syariah milik BUMN yang merger, sehingga tidak terlalu banyak bank syariah lainnya yang harus Anda bandingkan.
 Fathia |  26 Jan 2023
Halaman: Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa
Membuka rekening deposito memang salah satu pilihan investasi bagi sebagian orang. Keuntungannya pun lumayan bagi orang-orang yang memiliki modal awal yang besar, baik itu deposito syariah atau umum. Dua jenis deposito tersebut juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi yang ingin saya tanyakan, apakah ada jaminan keamanan saat kita berinvestasi di deposito? Mengingat deposito merupakan tabungan berjangka, dan bisa saja sewaktu-waktu bank jadi bangkrut, padahal uang kita masih tersimpan di bank.
 Cindy |  26 Jan 2023
Halaman: Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa
Halo teman-teman Senang sekali bisa kembali menambah pengetahuan deposito di ajang silaturahmi ini. Saya baru saja meneliti brosur deposito yang saya dapatkan dari sebuah bank. Namun, ketika saya menanyakan perihal contoh kerugian yang dimaksud dalam bagi hasil deposito syariah, tidak ada yang dapat menjelaskan secara gamblang ke saya. Adakah teman-teman yang dapat menjelaskan apa maksudnya bagi hasil/bagi rugi dalam sistem deposito syariah? Terima kasih ya teman-teman.
 Maulana Syarief |  13 Feb 2023
Halaman: Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa
Saat ini investasi merupakan hal yg sdh mnjadi incaran diberbgai klangan terutama generasi muda zaman skrg. Mreka berlomba-lomba utk memulai berbagai bentuk investasi utk membangun masa depan, termasuk salah satunya deposito. Baik itu deposito di bank konvensional atau bank syariah menjadi buruan kalangan muda. Tp menurut sy deposito krg menjanjikan dlm segi keuntungan. krna imbal hasil yg kita peroleh stiap bulannya hnya sedikit bhkan tdk sesuai dg harapan kita. trus bnyk juga nih kkrgan deposito, misalnya dr segi keamanan. Saat kita menyimpan uang di deposito, apa pihak bank bnr2 menjamin keamanan dana kita, klo mslnya bank tsb bangkrut gimana? kan uang kita yg dideposito bs hilang. Udahlah untungnya dikit, resikonya besar pula.
 Aska |  19 Oct 2023
Halaman: Deposito Syariah Seperti Apa Praktik Dan Ketentuannya
Suku Bunga Deposito
BANK 12 bulan 12 bulan
  Rupiah USD
BNI 46 2.75% 2.75%
BCA 2.50% 2.50%
MANDIRI 2.50% 2.50%
OCBC NISP 3.00% 3.00%
PANIN 4.25% 4.25%
Lihat Bank Lain

Komentar[16]    
  Lifestyle Wanita   |   12 Jun 2015
Terima kasih atas penjelasannya gamblang banget.
  Fajar   |   31 Jul 2015
faktor utama pembeda yg pertama dan kedua bukannya sama saja ya bu Muttaqiena??
  Anna   |   31 Jul 2015
Ya, bisa dianggap demikian. Tetapi faktor pembeda pertama lebih bersifat prinsipil, sedangkan faktor pembeda kedua merupakan penerapannya dalam penghitungan imbalan deposito.
  Edi Susanto   |   27 Aug 2015
Menurut ibu Muttaqiena sendiri, lebih baik mana, antara men depositekan ke bank syariah atau bank umum? 
  Anna   |   28 Aug 2015
Bagi setiap orang, kebutuhan bisa berbeda, jadi lebih baik mana-nya juga bisa berbeda. Pilih yang paling nyaman dan mengakomodasi kebutuhan kita saja. Saya pribadi punya dua-duanya :)
  Anastasya   |   30 Jul 2021

Apakah non muslim bisa deposito di bank syariah?

  Sofiyudin   |   30 Jul 2021

Seorang non muslim menjadi nasabah bank syariah itu diperbolehkan
Di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah tidak melarang adanya masyarakat non muslim yang ingin menjadi nasabah dari bank syariah

  Pitha   |   18 Jan 2023

Meskipun mengakomodir kebutuhan orang-orang yang beragama tertentu, deposito syariah juga punya kekurangan menurut saya.

Saya pernah tertarik memindahkan deposito saya dari yang konvensional ke deposito syariah. Tapi ketika mendengarkan penjelasannya. Lalu saya membandingkan deposito konvensional dengan deposito syariah, saya menemukan beberapa kelemahan dari deposito tersebut. Kelemahannya antara lain:

1. Imbal hasilnya paling rendah, bahkan ketika membandingkannya dengan reksadana syariah pun, terhitung lebih rendah. Jadi kalau memang mau berbasis syariah, daripada deposito mending pilih reksadana.

2. Uang dibiarkan mengendap cukup lama. Namun ketika masa pengendapannya selesai atau jatuh tempo, uang yang kita dapatkan juga hanya sedikit. Waktu itu saya simulasinya menanamkan deposito sejumlah dua puluh juta. Ketika sudah selesai dan jatuh tempo, saya hanya mendapatkan dua puluh satu juta lebih, tidak sampai dua puluh dua juta. Jadi tidak worth it. Kita diibaratkan memberikan uang saja sebagai modal bisnis bank, dan bank yang akan mendapatkan untung besar dari uang tersebut.

Karena ada perjanjian waktu, jadi uang tidak bisa diambil semau kita. Udah untungnya dikit banget pas akhir masa jatuh tempo. Tapi nggak bisa diambil ketika kita perlu, buat apa deposito kalau begitu?

Ada yang bisa menambahkan kerugian deposito ini?

  Bunga   |   26 Jan 2023

Pitha: Di dunia ini pandangan hidup, tujuan hidup, atau keinginan orang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Begitu juga dengan pandangan orang tentang deposito, reksadana, atau tabungan.

Ada orang yang lebih suka menggunakan deposito, ada yang memilih reksadana, bahkan ada yang hanya memilih tabungan biasa. Dan pilihan tersebut tergantung dari tujuan yang hendak mereka capai.

Ada beberapa orang (tidak semua) yang menganut agama tertentu, memilih menggunakan deposito baik itu konvensional maupun syariah hanya sekedar untuk menyimpan uang saja, tidak peduli berapa hasil di kemudian hari yang akan mereka dapatkan.

Bahkan beberapa di antara orang-orang tersebut, ketika mengambil uang mereka setelah jatuh tempo hanya mengambil uang pokok sejumlah yang mereka setorkan di awal. Sedangkan imbal hasil atau bunga yang mereka dapatkan dikembalikan lagi ke pihak bank.

Jadi semua pilihan kembali ke diri nasabah masing-masing, sesuai keinginan, kecocokan atau hanya karena kenyamanan. Begitu juga dengan deposito, mau konvensional atau syariah juga terserah pada pilihan masing-masing.

  Elisa   |   26 Jan 2023

Memang benar semua sesuai dengan pilihan individu masing-masing, mau deposito konvensional maupun syariah. Karena semua juga tergantung dengan tujuan membuka deposito tersebut.

Saya termasuk orang yang ingin mendapatkan keuntungan ketika menaruh uang sebagai deposito di bank. Dan semua deposito memang terlihat menguntungkan, baik itu syariah atau konvensional.

Tapi jika saya mau membuka deposito dengan jangka waktu satu atau dua tahun, manakah yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang tersebut, syariah atau konvensional?

  Fahrul   |   26 Jan 2023

Elisa: Menurut saya, jika memang Anda ingin membuka deposito dalam jangka panjang satu hingga dua tahun, dan ingin mendapatkan keuntungan, lebih baik menggunakan deposito bank umum atau konvensional.

Karena menurut saya, Anda atau siapa pun belum tentu bisa memprediksi kondisi ekonomi dan iklim investasi ke depannya. Seperti yang sudah disebut dalam artikel di atas bahwa indeks keuntungan bank syariah bisa berubah setiap bulannya.

Jangankan satu atau dua tahun, dalam satu bulan saja bisa berubah. Mungkin jika kondisi ekonomi bagus dan kinerja investasi binaan bank syariah juga bagus, keuntungan bisa menjanjikan.

Tapi ketika terjadi penurunan sudah pasti hasil yang akan Anda terima juga akan jauh berkurang. Artinya bagi hasil yang Anda peroleh dari deposito syariah tidak bisa diprediksi dan belum terjamin.

Sedangkan untuk deposito bank umum, Anda sebagai nasabah bisa langsung menghitung berapa bunga yang akan Anda peroleh nantinya, bahkan sebelum Anda memutuskan membuka deposito. Mungkin itu saja saran dan masukan dari saya, terima kasih.

  Fathia   |   26 Jan 2023

Elisa: Mungkin saya memiliki pendapat lain. Menurut saya deposito syariah juga cukup menguntungkan dalam jangka panjang. Memang tidak ada orang yang bisa memprediksi kondisi perekonomian, dan iklim investasi, tapi jika hanya satu tahun, perkembangan perekonomian mungkin masih bisa kita lihat.

Walaupun hasil deposito syariah bisa berubah setiap bulannya, tapi tidak menutup kemungkinan hasilnya lebih tinggi dari bunga bank umum. Agar bisa mendapatkan hasil maksimal di deposito syariah, Anda harus pandai memilih bank, karena hasil dari deposito syariah nantinya akan dihitung berdasarkan profit yang didapat oleh bank tersebut.

Anda harus bisa memilih bank yang berlabel bagus atau tidak pernah memiliki catatan buruk. Anda bisa mencari tahu terlebih dulu tentang bank tujuan. Baik itu jumlah nasabah, jaringan, bahkan standar pelayanannya.

Sebelum menentukan bank tempat Anda membuka deposito, bandingkan dulu dengan bank lainnya. Poinnya, Anda harus memilih yang terbagus dari deretan bank syariah yang bagus.

Apalagi saat ini sudah beberapa bank syariah milik BUMN yang merger, sehingga tidak terlalu banyak bank syariah lainnya yang harus Anda bandingkan.

  Cindy   |   26 Jan 2023

Membuka rekening deposito memang salah satu pilihan investasi bagi sebagian orang. Keuntungannya pun lumayan bagi orang-orang yang memiliki modal awal yang besar, baik itu deposito syariah atau umum.

Dua jenis deposito tersebut juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi yang ingin saya tanyakan, apakah ada jaminan keamanan saat kita berinvestasi di deposito? Mengingat deposito merupakan tabungan berjangka, dan bisa saja sewaktu-waktu bank jadi bangkrut, padahal uang kita masih tersimpan di bank.

  Dinar   |   26 Jan 2023

Cindy: Di Indonesia ada lembaga yang khusus melindungi nasabah bank, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Salah satu fungsi LPS adalah menjamin uang yang disimpan nasabah di bank, termasuk deposito.

Jadi ketika terjadi sesuatu terhadap bank, pihak LPS menjamin bahwa uang yang Anda simpan di bank tersebut tidak akan hilang. Anda bisa mendapatkan kembali uang tersebut. Memang tidak semua produk bank dijamin oleh LPS.

Tapi untuk tabungan dan deposito sudah pasti dijamin LPS, jadi jika Anda berinvestasi melalui deposito sudah pasti aman, Anda tidak perlu khawatir.

Selain itu LPS juga melakukan pengawasan terhadap bank yang menjadi anggota LPS. Setiap bulan atau setiap tahun LPS berhak menerima laporan keuangan dari pihak bank. Jadi LPS sudah pasti tahu jika bank akan mulai bangkrut.

Yang perlu Anda ingat, tidak semua produk bank dijamin oleh LPS, hanya produk tertentu saja. Salah satunya deposito. Terima kasih.

  Maulana Syarief   |   13 Feb 2023

Halo teman-teman

Senang sekali bisa kembali menambah pengetahuan deposito di ajang silaturahmi ini. Saya baru saja meneliti brosur deposito yang saya dapatkan dari sebuah bank.

Namun, ketika saya menanyakan perihal contoh kerugian yang dimaksud dalam bagi hasil deposito syariah, tidak ada yang dapat menjelaskan secara gamblang ke saya.

Adakah teman-teman yang dapat menjelaskan apa maksudnya bagi hasil/bagi rugi dalam sistem deposito syariah?

Terima kasih ya teman-teman.

  Tari   |   1 Sep 2023

Maulana Syarief:Hallo juga bro, gw cb jelasin ya tentang bagi hasil atau bagi rugi dlm deposito syariah.

Dlm deposito syariah bagi hasil merupakan pembagian keuntungan pihak bank dg pihak nasabah.

Namun mungkin ada kalanya pihak bank tidak mengalami keuntungan ketika menginvestasikan dana deposito nasabah, sehingga pihak bank juga mengalami kerugian, nah ketika bank tersebut mengalami kerugian maka nasabah juga akan rugi, tapi hal ini sangat jarang terjadi.

sebagai contoh bagi hasil misalnya:

nilai deposito nasabah (Anda): Rp20 juta
Jangka waktu yg dipilih nasabah: 1 tahun
Nisbah (bagi hasil) : 60% (untuk nasabah/sesuai kesepakatan awal dg bank) - dlm waktu 1 bulan
Nilai deposito seluruh nasabah bank dg jangka waktu 1 tahun: Rp5 miliar
Perkiraan atau proyeksi keuntungan deposito dg jangka waktu 1 tahun: Rp100 juta

Rumus bagi hasil:
(Nilai deposito nasabah : Nilai deposito seluruh nasabah bank dg jangka waktu 1 tahun) x Nisbah (bagi hasil) x proyeksi keuntungan deposito dg jangka 1 tahun

Perhitungan:

(20.000.000 : 5.000.000.000) x 60% x 100.000.000
= 0,004 x 60% x 100.000.000
= 0,0024 x 100.000.000
= 240.000

Jd bagi hasil yang kamu terima sebesar Rp240.000 per bulan (nilai ini bs berubah sesuai dengan proyeksi keuntungan deposito dlm bulan tsb)

Bagaimana dg bagi rugi? perhitungannya sama, tapi Perkiraan atau proyeksi keuntungan deposito dg jangka waktu 1 tahun diganti dengan nilai kerugian misalnya di bulan Agustus bank mengalami kerugian -Rp100 juta.

Perhitungan:

(20.000.000 : 5.000.000.000) x 60% x -100.000.000
= 0,004 x 60% x -100.000.000
= 0,0024 x -100.000.000
= -240.000
Jadi nilai kerugian yang harus kamu tanggung sebesar Rp240 ribu di bulan Agustus.
Tp sekali lagi hal tersebut sangat jarang terjadi.

mdh2an pnjlsan gw bs dimengerti. thanks.