Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah "full time trader" atau "trader for living"; seseorang yang menggantungkan penghasilan utamanya secara penuh dari aktivitas trading. Menjadi trader penuh waktu yang sukses adalah salah satu cita-cita yang diidam-idamkan sebagian besar trader. Pasalnya, hanya dari rumah, kita sudah bisa meriah kebebasan secara finansial.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah menjadi full time trader memang seindah yang dibayangkan? Tentu jawabannya bisa iya dan bisa tidak, tergantung sampai level mana kemampuan trading Anda. Nah, sebelum Anda terjebak pada imajinasi-imajinasi yang menyesatkan, kali ini penulis akan mengajak Anda membedah pro kontra menjadi seorang full time trader.
Pendapat Pro Menjadi Full Time Trader
Sudah banyak contoh kisah trader sukses yang membuktikan bahwa trading forex bisa menjadi sumber penghasilan utama. Inilah salah satu alasan yang mendorong orang untuk menjadi full time trader, dengan harapan segera meraih kesuksesan dalam trading forex seperti mereka. Selain itu, ternyata masih ada beberapa keuntungan full time trader lainnya. Apa saja itu?
1. Anda Adalah Boss
Trading forex adalah bisnis, bukan sekedar hobi. Dengan kata lain, Anda adalah boss dari bisnis tersebut. Nah di sinilah letak keunggulan menjadi full time trader. Anda bisa menentukan kapan harus melakukan perdagangan dan kapan tidak, dan tidak ada yang akan memaksa Anda untuk bekerja.
Selain itu, Anda juga bisa menentukan frekuensi harian sendiri. Anda dapat memilih untuk trading secara agresif dengan risk/reward ratio serta volume trading yang lebih besar ataupun sebaliknya. Semuanya tergantung pada pilihan Anda.
2. Lebih Fokus Pada Trading
Keuntungan berikutnya menjadi full time trader adalah kebebasan untuk fokus hanya pada trading Anda. Tidak seperti part time trader yang masih harus menyeimbangkan antara trading dan pekerjaan lain yang menjadi sumber penghasilan utama, full time trader memiliki lebih banyak waktu untuk menganalisa pasar dan mengatur strategi trading.
(Baca juga: Belajar Jadi Trader Untuk Full-Time Atau Fun-Time?)
Fokus yang lebih terjaga akan menciptakan kondisi mental yang lebih terarah dan penerapan strategi yang lebih optimal. Pada akhirnya, hal ini juga akan meningkatkan probabilitas profit Anda.
3. Lebih Tanggap Dengan Perubahan Pasar
Sudah bukan rahasia umum jika pasar forex memiliki volatilitas harga yang tinggi dan bisa menimbulkan kejutan di saat-saat tak terduga. Jika Anda seorang part-time trader, adanya perubahan kondisi pasar yang ekstrem di saat jam kerja tentu akan menjadi faktor yang tak bisa dikendalikan. Bagaimana jika saat itu Anda punya posisi yang masih floating? Atau, bagaimana bila ternyata perubahan tersebut menciptakan peluang jangka pendek yang sangat menjanjikan dan cocok dengan strategi Anda?
Apabila Anda menjadi full time trader, hal-hal tersebut akan sirna dari daftar kekhawatiran Anda. Karena Anda telah mendedikasikan waktu secara penuh untuk menjadi trader, maka perubahan kondisi pasar bisa direspon dengan segera; baik untuk sekedar meminimalisir risiko ataupun memanfaatkan peluang yang hadir di depan mata.
4. Bisa Menemukan Lebih Banyak Peluang Trading
Keunggulan menjadi full time trader yang satu ini mungkin hanya berlaku bagi mereka yang menerapkan strategi jangka pendek. Pasalnya, strategi-strategi seperti Scalping atau Day Trading memang menuntut trader untuk lebih aktif menganalisa pasar dan bertindak memanfaatkan peluang yang ada. Bagaimana hal itu bisa dilakukan secara optimal jika Anda masih setengah-setengah dalam menyediakan waktu untuk trading?
(Baca juga: Memilih Waktu Yang Tepat Untuk Trading)
Beberapa solusi seperti trading otomatis memang dianggap bisa menyelesaikan dilema tersebut. Namun tetap saja, masih ada pro kontra trading dengan robot yang perlu Anda pertimbangkan lagi sebelum mengambil opsi tersebut. Jadi apabila Anda kebetulan adalah seorang Scalper atau Day Trader, maka menjadi seorang full time trader adalah kemungkinan yang harus Anda targetkan dalam jangka panjang.
Sebagai full time trader, Anda memiliki waktu sepanjang hari untuk mencari peluang dari strategi Scalping ataupun Day Trading. Anda bisa membagi waktu untuk aktif di sesi-sesi tertentu saja, atau memilih untuk aktif di beberapa sesi sekaligus. Apapun pilihannya, Anda bebas menentukannya sendiri.
Pendapat Kontra Menjadi Full Time Trader
Meski memiliki banyak keuntungan seperti yang disebutkan di atas, menjadi full time trader juga mempunyai sisi negatif yang juga patut dipertimbangkan. Apa saja itu? Selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
1. Terlalu Bergantung Pada Profit Trading
Karena Anda sudah menjadikan trading forex sebagai penghasilan utama, maka profit menjadi satu-satunya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Bukan hanya kebutuhan sekunder dan tersier, tapi juga kebutuhan pokok yang harus selalu dipenuhi. Oleh karena itu, jika tingkat profit Anda menurun karena hal-hal di luar perhitungan, maka uang untuk kebutuhan pokok juga akan terancam.
Ini bisa menjadi beban mental tersendiri bagi trader yang belum punya cukup pengalaman. Kemungkinan terburuknya adalah terjebak overtrading karena ada keharusan untuk memenuhi kebutuhan pokok dari penghasilan trading tersebut. Itulah mengapa, trader profesional yang sudah menjadi full time trader biasanya telah memiliki skenario cadangan apabila profitabilitasnya berkurang. Mereka tidak akan terpancing untuk melakukan overtrading karena hal itu hanya akan mendatangkan kerugian yang lebih banyak.
2. Perlu Pengetahuan Dan Pengalaman Trading Yang Matang
Agar tidak sering terjebak dalam situasi merugikan yang sebelumnya telah dijelaskan, maka penting bagi seorang full time trader untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman trading di atas rata-rata. Banyak ahli menyarankan jika trader yang masih pemula sebaiknya tidak langsung terjun menjadi full time trader.
Pasalnya, meski kedengaran menarik karena bisa mendapatkan keuntungan dari rumah, menjadi full time trader sebenarnya sangat berisiko karena beban profit konsisten yang harus didapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, Anda harus bersabar melatih diri sampai pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dianggap cukup untuk menjadi full time trader. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Inilah yang sulit ditentukan, karena masa adaptasi satu trader bisa berbeda dengan trader lainnya.
3. Lebih Berisiko Terkena Stres
Mencurahkan fokus sepenuhnya pada trading tidak selalu berdampak positif. Apabila Anda tidak bisa menyeimbangkan waktu antara trading dan saat untuk bersantai, maka Anda akan mudah terjebak "kecanduan" trading yang justru bisa sangat berbahaya.
(Baca juga: Cara Mengatasi Emosi Dalam Trading)
Selain itu, full time trader akan lebih intens dalam menganalisa harga, memonitor posisi, dan mengevaluasi trading yang telah dijalankan. Jika ada perubahan yang kurang menguntungkan, Anda akan lebih rentan mengalami stres karena adanya tuntutan bahwa trading forex adalah sumber penghasilan utama Anda.
Akhir Kata
Jadi apakah menjadi full time trader yang sukses benar-benar bisa diraih? Tentu bisa!
Namun, sebelum bermimpi menjadi seorang trader sukses, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar tertarik menjadi full time trader? Apakah Anda siap dengan konsekuensinya? Banyak orang memutuskan menjadi full time trader tidak dibarengi dengan pertimbangan yang matang.
Mereka memutuskan menjadi full time trader hanya ingin mendapatkan keuntungan dengan mudah, padahal jalan pintas di trading forex tidak pernah ada. Alhasil, yang didapat bukan untung, melainkan kerugian yang menghanguskan seluruh modal trading.
Trading bukanlah jalan instan untuk memperoleh pendapatan yang luar biasa dalam waktu singkat. Untuk menjadi full time trader diperlukan usaha nyata, rencana jelas, dan Money Management yang disiplin. Selain itu, perlakukan trading forex sebagai bisnis dengan target realistis, bukan hanya sekedar hobi sampingan.