EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.14/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,808.53   |   Nasdaq 15,890.17   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 8 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 14 jam lalu, #Saham AS

Sejarah Surat Utang Negara (Obligasi)

Penulis

Sejarah surat utang negara masa kini bermula dengan diterbitkannya Liberty Bond oleh Pemerintah AS pada Perang Dunia I.

Ketika Perang Dunia I pecah, dana yang dimiliki pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak seperti saat ini. Kenyataannya, jumlah dana yang tersedia saat itu tidak mampu menutup semua biaya perang yang diperlukan. Menghadapi situasi ini, pemerintah AS memanfaatkan kendalinya atas uang rakyat. Pemerintah AS menaikkan pajak warganya untuk mencukupi kekurangan biaya perang. Namun, kenaikan pajak tak bisa dilakukan secara terus-menerus.

Tiga tahun setelah Perang Dunia I selesai, tepatnya pada tahun 1917, pemerintah AS menemukan cara yang lebih mudah sekaligus menjadi solusi alternatif untuk menutupi hutang negara sekaligus untuk menyokong pertumbuhan ekonomi AS di tahun berikutnya. Solusi alternatif ini berupa surat utang negara yang disebut dengan "Liberty Bond" atau Obligasi Liberty. Inilah yang mengawali sejarah surat utang negara masa kini.

"Liberty Bond" diterbitkan oleh pemerintah AS untuk mendapatkan pendanaan guna menutupi defisit negara. Caranya, Obligasi tersebut dijual kepada warga negara Amerika dengan iming-iming imbalan bunga yang tinggi. Sungguh mengejutkan, dalam waktu singkat, pemerintah AS berhasil mengumpulkan dana yang begitu besar dari hasil penjualan obligasi ini.

Semakin lama, penjualan obligasi menjadi semakin banyak dan membesar. Tak ayal, surat utang negara yang disebut Obligasi Liberty itu pun semakin dikenal masyarakat luas. Berikut ini salah satu contoh iklan yang digunakan pemerintah AS untuk mempromosikan obligasi Liberty.

Sejarah Surat Utang Negara Obligasi

Seperti yang dapat Anda lihat dalam gambar di atas, obligasi Liberty telah dipasarkan dan diklaim sebagai investasi yang paling aman di dunia karena disokong oleh keyakinan dan kepercayaan penuh terhadap pemerintah AS. Faktor keamanan investasi inilah yang sangat penting untuk dipahami. Obligasi menawarkan opsi jenis investasi yang aman dan memiliki resiko sangat kecil bagi investor, meskipun seandainya dunia berada dalam kekacauan akibat perang dan krisis keuangan.

Dan memang benar, setelah perang usai, Departemen Keuangan AS tidak mampu membiayai Obligasi Liberty yang telah dibeli oleh masyarakat. Untuk mengatasinya, pemerintah AS mengeluarkan obligasi yang baru. Hingga saat ini, penerbitan obligasi terus berlangsung dan jumlahnya makin besar untuk mengembalikan utang lama dan mendanai pengeluaran pemerintah mendatang.

Bukan hanya Amerika Serikat saja yang menerbitkan surat utang negara seperti ini. Hampir semua negara di dunia sekarang merilis obligasinya masing-masing, termasuk Jepang, Inggris, Indonesia, dan lain sebagainya. Bahkan, perubahan di pasar obligasi setiap negara akan memengaruhi nilai tukar mata uang dalam jangka pendek maupun panjang.

Surat Utang Negara Indonesia

Di Indonesia, surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah terdiri atas empat (4) jenis, yaitu Obligasi Rekap, Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau Surat Berharga Negara (SBN), dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Penerbitan semua surat utang negara tersebut memiliki tujuan dan spesifikasi berbeda-beda.

Ada obligasi yang ditujukan khusus untuk program Rekapitalisasi Perbankan (Obligasi Rekap). Ada obligasi yang ditujukan untuk menalangi defisit anggaran dan bernominal besar (SUN dan SBSN). Ada pula obligasi yang dimaksudkan untuk menjaring pendanaan untuk anggaran dari investor kecil (obligasi ritel).

Seiring dengan perkembangan jaman, bukan hanya investor berkantong tebal saja yang dapat membeli obligasi. Investor bermodal pas-pasan juga bisa membeli surat utang negara (ritel) secara online dengan prosedur yang sangat mudah dan praktis. Keuntungan yang diperoleh biasanya ditentukan dalam bentuk persentase bunga kompetitif, lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito perbankan.

99415
Penulis

SFTeam merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk menghadirkan liputan akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Cakupan bahasan menyeluruh hingga menjangkau fundamental, teknikal, dan berbagai aspek trading forex lainnya.


Hadi Muchtar
Trus solusinya bagaimana ?
Ronny Matsuka

Solusi apanya gan? Ya langsung aja trading.

Janur Kuning
memang betul, harusnya pemerintah mencetak uang yang semakin banyak sebagai langkah stimulus untuk membeli obligasi, bukannya untuk membayar utang obligasi.
Rudi

Mencetak uang semakin banyak apa tidak malah menimbulkan masalah baru gan?

Cie_alan
kl emg tmbl problem yg sprt itu gmn cr amerika menyelesaikan mslshny? lha itu ada keterangany diatas klo pmrnth as akhirny trus menerus mengeluarkan bond n mmproduksi uang tnp jaminan emas. ini nih sejarah ma info lengkapny, kalo mo liat soal pelunasany liat di bag redemption.
Yuliharun
Faktor kepercayaan memang selalu bisa menyukseskan program. apalagi di Liberty Bonds ini dalam promosinya selalu dikaitkan dengan embel-embel patriotik, jadi warga negara yang baik pasti tertarik untuk membantu kesuksesan negaranya sekaligus untuk berinvestasi. Jadi kalau memang ini benar-benar asal mula diterbitkannya surat utang, kesimpulannya utang negara itu banyak sekali ya.. cuma karena negara bisa mengatur produksi uang jadinya masyarakat tidak khawatir terhadap peluang pengembalian utang mereka. Cuma situasi dimana negara terlalu banyak mencetak uang untuk menutup utang itu namanya apa ya dan kalau tidak salah itu juga bukan kondisi yang baik karena ada dampak negatifnya
Cie_alan
jumlh uang beredar itu memang diatur n dikontrol krn ada perbandingn antr jumlah uang n brg d masy. kl uang yg beredar smkn bnyk jls akan menimbulkn inflasi yg artinya harga2 barang smkn naik dn nilai mata uang turun.

kl terlalu lama dibiarkan bs mengakibatkn hyperinflasi n bikin uang jd g ada hargax. ini nih ada pnjlsn singkat n gmpng dimengerti soal ini di sini.
Budi Pamulang
saya sudah baca sekilas sejarah liberty bonds di wikipedia, dan ternyata default fourth bondsnya merugikan bond holders setara dengan " $220 billion at the 2012 price of $1600 per ounce" wow gile bener, 220 milyar usd pak! 
Bunas Rajo
ya itu rugi2nya bonds holder, US sih saat itu istilahnya udah seperti keledai congek aja, masa bodoh sama investor saat itu.. .. belum lagi setelah US kembali jatuh ke masa great depression gara2 stock market crash di tahun 1929. istilahnya saat itu US sedang coba main russian roullete gitu.. jadi sebenarnya US yg sekarang ini bisa dibilang masi di bawah bayang-bayang "lingkaran setan" golongan2 investor luar super kaya yang "melunasi" dan "membebaskan" US dari jeratan masa lalunya. Na itu lah sumber conspiracy theorinya... siapa2 golongan2 pemain dibelakang layar tersebut, g ada yg tahu pasti
Buntar

posternya unik, wkwkwkw. klasik banget