EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Sifat Dasar Indikator Stochastic (2)

Penulis

Indikator yang dibuat oleh George Lane pada tahun 50an ini cukup populer digunakan dalam trading pada hampir semua jenis pasar termasuk pasar forex.

Pada pembahasan sebelumnya telah dicontohkan hubungan antara indikator stochastic dengan analisa gelombang Elliot (Elliot wave) yang selalu terjadi pada pasar riil. Untuk memudahkan analisa, pergerakan harga pada trading chart diasumsikan ideal sesuai dengan pola gelombang Elliot. Pada bagian ini akan dilihat pengaruh dari setting untuk metode moving average yang digunakan, jumlah bar dan setting parameter %K dan %D.


Setting Untuk Metode Moving Average

Seperti telah diketahui bahwa sifat dasar pergerakan indikator stochastic adalah mirip dengan pergerakan gelombang Elliot pada pergerakan harga yang sebenarnya terjadi di pasar. Masih dengan chart pergerakan harga ‘ideal’ pada bagian (1), kita akan melihat pengaruh metode moving average yang digunakan. Pada platform trading Metatrader, untuk indikator stochastic ada 4 pilihan setting moving average, tetapi yang biasa digunakan adalah simple dan exponential. Gambar berikut adalah perbedaannya, dengan parameter jumlah bar, %K dan %D yang sama dengan sebelumnya (9,3,3).

Sifat Dasar Indikator Stochastic

Dari gambar diatas tampak sifat pergerakan keduanya sama tetapi dengan menggunakan exponential moving average lebih mudah untuk dibaca penampilannya, terutama jika terjadi keadaan divergensi, hal yang krusial dalam analisa teknikal. Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan exponential moving average.


Setting Untuk Jumlah Bar

Parameter ini menentukan jumlah bar yang akan dihitung level harga tertingginya (high) dan terendahnya (low). Besaran stochastic dihitung pada harga penutupan (closed price) yang terakhir, yaitu:

100 x (closed price - low) / (high - low)

Gambar berikut menunjukkan jumlah bar yang berbeda dengan %K dan %D yang sama, yaitu 9 bar (9,3,3), 5 bar (5,3,3) dan 21 bar (21,3,3), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Seperti terlihat dengan jumlah bar yang lebih sedikit maka frekuensi osilasi semakin besar hingga noise yang menyebabkan salah sinyal juga besar. Sebaliknya jumlah bar yang semakin banyak akan menyebabkan frekuensi osilasi semakin teredam hingga sulit untuk mengamati keadaan divergensi yang terjadi. Para trader technician menganjurkan untuk menggunakan jumlah bar 9 atau 14 (standard pada Metatrader)


Setting Untuk %K

%K adalah nilai rata-rata dari stochastic yang masih kasar (raw stochastic). Jika tidak dihitung rata-ratanya, maka %K = 1 atau disebut fast %K. Agar tidak terlalu osilasi dan penampilannya lebih “halus” hingga mudah dibaca, maka %K perlu dihitung rata-ratanya yang disebut dengan slow %K. Gambar berikut menunjukkan penampilan indikator stochastic dengan %K yang berbeda, yaitu (9,3,3), (9,1,3) dan (9,7,3), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan %K = 3 atau 5.


Setting Untuk %D

%D adalah nilai rata-rata atau nilai simple moving average dari %K. Semakin besar %D maka akan semakin teredam penampilannya hingga sinyal %K yang memotong (crossing) %D bisa terlambat beberapa bar. Gambar berikut menunjukkan penampilan indikator stochastic dengan %D yang berbeda, yaitu (9,3,3), (9,3,5) dan (9,3,7), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan %D = 3.

108924
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Anjar Suwardi
jadi sebetulnya setting default itu udah ideal dipake yah, kecuali metode ma? na untuk %k itu knapa ya di mt4 ku tidak ada raw fast %k? dan bagaimana pula beda stochastic pada setting low/high dan close/close di bag. price field?
terima kasih
Martin S
@ Anjar Suwardi: - ….. jadi sebetulnya setting default itu udah ideal dipake yah, kecuali metode ma? na untuk %k itu knapa ya di mt4 ku tidak ada raw fast %k? Jawaban: Setting default yang dianjurkan adalah %K=14, %D=3 dan slowing=3, atau 14,3,3 untuk time frame daily. Untuk time frame rendah seperti H1 kebawah bisa menggunakan 9,3,3 atau 5,3,3.
Dengan menset %K=1 maka itu fast %K (raw). - ….. dan bagaimana pula beda stochastic pada setting low/high dan close/close di bag. price field? Jawaban:Yang lebih akurat adalah dengan price field yang Low / High, sesuai dengan teori dasar stochastic yang dijabarkan oleh penemunya yaitu Geoge Lane. Dengan price field Close / Close maka Anda tidak mengukur range harga yang sebenarnya. Bentuk tampilannya sama tetapi level overbought dan oversold-nya jelas berbeda karena untuk price field yang Close / Close dibatasi hanya pada level Close terendah dan Close tertinggi, tidak pada harga terendah dan tertinggi yang sebenarnya.
Perhatikan penerapannya pada XAU/USD berikut ini: < Secara matematis penjabarannya adalah sebagai berikut: %K = 100 x (Harga sekarang - Low n) / (High n - Low n), dimana : n adalah periode waktu pengukuran. Jika Anda menggunakan price field Low / High, maka:
%K = 100 x (Harga sekarang - Lowest Low) / (Highest High - Lowest Low)
Highest High dan Lowest Low adalah harga High tertinggi dan harga Low terendah pada periode waktu pengukuran. Jika Anda menggunakan price field Close / Close, maka: Close/Close: 100 x (Recent Close-Lowest Close)/ (Highest Close - Lowest Close)
Highest Close dan Lowest Close adalah harga Close tertinggi dan harga Close terendahpada periode waktu pengukuran.
Jadi secara matematis keduanya jelas berbeda.