EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,388.63/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 13 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 20 jam lalu, #Saham AS

Stephen Innes, Sang Analis Fundamental Andal

Penulis

Sebagai analis fundamental forex handal, opini dan analisisis Stephen Innes sering dikutip oleh media-media top dunia. Mari berkenalan lebih jauh dengan Stephen Innes di sini.

Stephen Innes, nama tersebut kerap kali dijumpai dalam kolom berita forex maupun analisis forex di media-media finansial ternama seperti Bloomberg, CNBC, Reuters, New York Times, WSJ, dan the Economist. Analisis fundamental maupun opini Stephen Innes yang kritis dan akurat, seringkali dikutip untuk menanggapi sebuah fenomena tertentu yang berkaitan dengan pergerakan mata uang. Sayangnya, meskipun analisisnya diperhitungkan oleh media-media besar, belum banyak trader forex yang mengenal sosok Stephen Innes secara mendalam.

stephen innes

 

Profil Stephen Innes Sang Analis Fundamental

Stephen Innes adalah seorang analis fundamental dan pakar pasar finansial yang telah berpengalaman selama lebih dari 25 tahun. Saat artikel ini ditulis, beliau menjabat sebagai trader senior dan Head of Trading Asia Pacific di broker OANDA untuk wilayah Singapura. Fokus Stephen Innes terletak pada pasar Asia. Ia mengamati pergerakan mata uang negara-negara G-10 dan ASEAN. Namun sebelum bergabung dengan OANDA, pria kelahiran Glasgow Skotlandia ini pernah bekerja untuk organisasi dan yayasan finansial seperti Nat West, Chemical Bank, Garvin Guy Butler, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Tak hanya dalam lingkup forex saja, Innes juga mengantongi pengalaman trading di pasar spot, Forward FX, Interest Rate Futures, Pasar Keuangan Derivatif, dan Logam Mulia. Selain menulis, Stephen Innes tak jarang tampil untuk mengisi acara talkshow dalam siaran televisi internasional seperti Bloomberg TV & Radio, BBC International, Sky TV, Channel News Asia, ASTRO AWANI, juga BFM Malaysia.

stephen innes di bloombergStephen Innes saat diwawancarai Bloomberg

Analis fundamental ini begitu mencintai profesinya sebagai trader. Sarjana Ekonomi dari University of Western Ontario ini mengawali harinya sekitar pukul 04.30 pagi dan langsung mengamati bagaimana pergerakan pasar Eropa dan Amerika serikat dalam semalam. Kendati demikian, seperti trader pada umumnya, Innes sering harus begadang semalaman apabila kondisi pasar sedang sangat sulit diprediksi. Ia tak pernah ketinggalan update kabar terbaru dari seluruh dunia, setidaknya tentang berita dan rilis data penting yang memengaruhi pasar keuangan.

Selain begadang, Innes mengaku selalu mengawali tradingnya lebih awal sebelum pembukaan sesi. "Dolar Australia merupakan salah satu mata uang mayor (di wilayah Asia Pasifik), sehingga saya lebih suka untuk memulai trading lebih awal sebelum pasar membuka gerainya," kata analis fundamental yang senantiasa mengawasi level-level closing pada mata uang-mata uang mayor ini.

"Saya juga memonitor pasar-pasar lain seperti obligasi dan komoditas, demi mengetahui apakah ada pergerakan besar yang dapat berdampak pada pasar forex," tambah Stephen Innes.

 

Fokus Utama Di Analisis Fundamental Dan Berita

Di zaman teknologi canggih dan tingginya frekuensi trading seperti sekarang, Innes berusaha untuk selalu peka terhadap suatu fenomena di pasar. Analisis fundamental dan pemahaman mendalam tentang pasar yang dimilikinya menunjang kepekaan tersebut. Latihan dan pengalaman selama puluhan tahun telah mengasah intuisinya dalam memahami pasar serta pergerakannya.

"Fokus utama saya adalah analisis fundamental, dan semua itu bagi saya adalah tentang berita," kata Innes, sembari menunjukkan bahwa tab yang akan selalu tampil dalam layar komputernya adalah tab tentang pergerakan harga dan streaming berita terkini.

 

Pernah Jadi Trader "Gaptek"

Saat trading elektronik belum zamannya, Innes mengawali karir tradingnya sebagai seorang propertiary trader khususnya di sektor perdagangan Futures Contract. Saat itu, ia masih berdomisili di Kanada. Innes baru pindah ke trading dengan komputer pada tahun 2005, tepatnya saat ia menyadari bahwa bank-bank Kanada sedikit ketinggalan zaman dalam hal trading forex online. Analis fundamental ini pun sempat merasakan menjadi trader yang gagap teknologi alias gaptek.

trading jaman oldKondisi Bursa Efek sebelum terkomputerisasi

"Saya pindah ke OANDA pada tahun 2005, tepat pada saat trading secara online sedang booming. Saya telah belajar dan mendalami kurva di OANDA, tetapi saya belum menggunakan fasilitas trading online," kata Innes.

"Perpindahan saya itu menjadi gebrakan besar (bagi karir saya) seiring dengan mulai 'punah'-nya trading dengan telepon dan Voice Brokers. Saya tertinggal (di bidang teknologi), tetapi saya ingin tetap berada di industri ini," kenang Innes.

Namun, berbekal pengalaman tradingnya selama bertahun-tahun di berbagai pasar dan instrumen, tak sulit bagi Innes untuk mengejar ketertinggalan teknologi yang dialaminya saat itu. Stephen Innes sukses melalui masa transisi dan kini menjadi trader profesional yang nyaman menggunakan komputer serta internet.

"Saya berhasil menyingkirkan strategi-strategi lama saya dan berganti ke trading online. Keberhasilan saya juga terbantu oleh lingkungan kerja di OANDA, yakni tim gemilang yang terdiri dari Trader, Analis Kuantitatif, dan Teknisi Komputer," ujar Stephen Innes

Menurutnya, otomatisasi sistem telah menciptakan perbedaan yang masif dalam dunia trading, utamanya tentang bagaimana trading dilakukan. Dahulu, dibutuhkan banyak "meja" bagi seorang trader untuk melakukan perdagangan. Namun kini, hanya butuh satu alat yakni komputer bahkan smartphone untuk bertrading dan mengatur risiko secara otomatis.

Bagi Stephen Innes, trading juga merupakan sarana untuk terus belajar. Menurutnya, seseorang sebaiknya tidak gampang puas pada ilmu. "Untuk saya, mempelajari teknologi baru membuat trading jauh lebih mudah," kata analis fundamental ini.

 

Kunci Sukses Trader Fundamental Menurut Stephen Innes

Trader sekelas Stephen Innes pun pernah loss. Ia mengakui tak semua tradingnya selalu profit. "Sebenarnya, sebagian besar trading saya yang berhasil justru dimulai dari posisi buruk yang kemudian segera saya sadari. Akhirnya, saya bisa membalik keadaan dan meminimalisir loss, sekaligus meneguk pofit yang cukup signifikan," kata Innes. Beberapa rahasia sukses menjadi trader fundamental menurut Stephen Innes adalah:

 

Cepat Beradaptasi

Ketika ditanya mengenai apa yang membuatnya tetap tertarik di pasar keuangan dan bagaimana ia dapat bertahan dari naik turunnya kondisi dalam beberapa dekade terakhir, Innes dengan jujur mengatakan bahwa itu semua berkat proses adaptasi yang membuatnya terbiasa dengan perubahan.

Sebagai seorang trader fundamental, Innes menekankan pentingnya adaptasi yang cepat terhadap pergantian sentimen, kebijakan bank sentral, dan tidak "mengawini" satu posisi saja. Di awal karirnya, mentor Innes mengungkapkan kata bijak yang diingatnya hingga saat ini.

"Saya ingat mentor saya pernah mengatakan bahwa 'the first cut is always the cheapest' (pelesetan dari perumpaan the first cut is always the deepest). Perkataan tersebut terus saya ingat dan saya jadikan pegangan untuk bertrading sampai sekarang," kata Innes

 

Disiplin Dalam Trading

Pengalamannya yang malang melintang di dunia trading membuatnya tak bosan-bosan untuk menekankan pentingnya disiplin dalam trading. "Mungkin saya sudah terdengar seperti kaset rusak, ya, tetapi faktanya memang demikian, bahwa disiplin adalah kunci sukses trading. Pasar akan terus berubah dan seseorang harus berkembang," ungkapnya. Analis fundamental inipun menambahkan komentarnya dengan wejangan berikut:

"Sebagian besar trader sukses adalah tipe pemikir yang independen. Mereka juga bisa dengan cepat membedakan antara euforia dan realita. Namun yang jelas, sejauh pengalaman saya, trader-trader terbaik tersebut sangat rendah hati dan tidak mau terlalu banyak berkoar-koar akan kesuksesannya. Ibarat padi, makin berisi makin merunduk," kata Innes.

 

Harus Punya Pelarian Dari Stres Trading

Yang terakhir, jangan lupa bahwa seorang trader harus memiliki hidup yang seimbang. Trading adalah pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi. Sehingga, seorang trader harus memiliki hobi atau kegiatan lain yang jauh dari trading. "Saya sendiri sampai sekarang masih sering menonton pertandingan football dan bermain golf tiap akhir pekan dengan sahabat-sahabat saya," pungkas Innes.

 

Jika Stephen Innes ahli menganalisis fundamental, lain lagi dengan analis asli Indonesia satu ini, karena ia ahli membaca trend. Simak pengalaman Ahmed Sar, Trader Forex Sukses Ahli Membaca Trend.

283889
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.