EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,150.12   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

Takashi Kotegawa, Trader Yang Raup Jutaan Dolar Dari Kamarnya

Penulis

Siapa bilang trading membutuhkan komputer canggih atau budget besar? Berbekal gaji paruh waktunya, Takashi Kotegawa berhasil meraup jutaan Dolar dari kamar tidurnya. Seperti apa kisahnya?

Takashi Kotegawa adalah trader paling terkenal di Jepang, yang berhasil mengubah tabungan dari hasil pekerjaan paruh waktunya semasa kuliah sebesar $13,000 menjadi lebih dari $150 juta hanya dalam kurun waktu 8 tahun. Sejak awal tahun 2000-an, Takashi melakukan trading saham di Bursa Efek Tokyo dari kamarnya, di mana ia terkadang menghasilkan jutaan per transaksi.

Lahir pada 5 Maret 1978 di Chiba, Jepang, Takashi Kotegawa mulai trading pada saat bear market Bursa Efek Tokyo tahun 2001. Seiring berjalannya waktu, Takashi pun menjadi tokoh terhormat di kalangan day trader Jepang.

Menariknya, meskipun sudah menjadi multi-jutawan terkemuka, ia tetap rendah hati dan tidak membeli barang mewah. Rutinitasnya diisi dengan mengendarai sepeda, menonton TV, bermain video game, dan makan ramen. Menurutnya, ramen tidak hanya menghemat waktu tapi juga mencegahnya makan dalam porsi besar yang bisa membuatnya mengantuk saat trading.

Satu barang mewah yang ia beli ialah sebuah apartemen bertingkat seharga 400 juta Yen. Takashi Kotegawa membayar apartemennya secara tunai dan membelikan orang tuanya mobil baru.

takashi kotegawa

 

Raup 17 Juta Dolar Dalam Sehari

Takashi Kotegawa juga dikenal di komunitas online trading Jepang dengan username "BNF". Ia pun memiliki julukan "J-Com man" berkat salah satu transaksi terbesar yang pernah dilakukannya.

Pada tahun 2005, ia menghasilkan jutaan dalam satu kali order pada saham perusahaan J-Com Holdings yang baru saja IPO di Bursa Efek Tokyo.

Baca Juga: Apa Itu IPO (Initial Public Offering)?

Kesempatan itu terjadi berkat kesalahan yang dilakukan oleh seorang trader di Mizuho Securities. Trader tersebut seharusnya menjual satu saham seharga 610,000 Yen, namun secara tidak sengaja justru menjual 610,000 saham dengan harga masing-masing satu Yen.

Kesalahan sell order besar ini membuat harga saham jatuh, dan Takashi Kotegawa melihat adanya peluang di sana. Takashi membeli 7,100 saham saat harganya sedang anjlok. Tak hanya Takashi, harga saham yang rendah turut menarik perhatian investor lain untuk membeli. Akhirnya, terjadilah aktivitas buy gila-gila-an.

Tak lama setelahnya, Takashi Kotegawa menjual sebagian posisinya dan menahan beberapa saham semalam. Pada akhir perdagangan, dia telah menghasilkan lebih dari $17 juta.

 

Gaya Trading Takashi Kotegawa

Dalam sebuah wawancara, Takashi mengungkapkan bahwa ia tidak tahu menahu tentang masa depan pasar saham Jepang lantaran ia tidak melihat pasar dari perspektif jangka panjang.

Takashi bukanlah seorang pakar trading, sehingga tidak banyak detail spesifik tentang strategi tradingnya. Ia juga tidak membagikan setup tradingnya secara publik atau bagaimana dia menghasilkan jutaan Dolar.

Sejumlah pihak mendeskripsikan strategi trading Takashi sebagai day trading divergensi. Dia menggunakan indikator seperti Bollinger Bands, RSI, rasio volume, dan MA 25. Takashi suka membeli saham yang bergerak setidaknya 20% di bawah MA 25 untuk meraup cuan dari strategi bouncing.

Tetapi, ia tidak memperlakukan semua saham dengan setting yang sama karena pasar terus berubah. Takashi cenderung menyesuaikan persentase yang dia cari berdasarkan kondisi pasar secara keseluruhan dan faktor-faktor lain. Ia bakal menganalisa bagaimana pergerakan saham di berbagai sektor dan seberapa cepat mereka rebound sebelum kemudian mengambil keputusan.

Takashi Kotegawa juga sering cut loss dengan cepat. Seperti day trader lain, dia suka memanfaatkan momentum, terutama saat pasar sedang bearish.

Menurutnya, lebih mudah menghasilkan uang di pasar bearish daripada di pasar bull. Untuk itu, ia mengincar rebound jangka pendek di saham yang tengah turun.

Takashi juga memburu aset oversold dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari tren kenaikan harga. Ada yang berpendapat bahwa gaya Takeshi Kotegawa adalah swing trading, di mana ia menggunakan analisa teknikal untuk menentukan titik terendah sebelum entry posisi.

Memang, Takashi cenderung menahan posisi jangka pendeknya selama dua sampai enam hari, kadang-kadang bertahan lebih dari seminggu, sehingga gaya trading yang paling tepat menggambarkannya ialah swing trading.

 

Apa Yang Bisa Dipelajari Dari Takashi Kotegawa?

"Jika Anda peduli dengan uang, Anda tidak akan berhasil melakukan day trading. Bagi saya, kehilangan $100,000 bisa terasa lebih baik daripada menghasilkan $6,000 jika kalah pada trading yang baik dan menang berkat kondisi trading buruk."

Takashi bukan seseorang yang money-oriented karena dia tidak suka pamer atau membelanjakan uang untuk membeli barang mewah.

Ia pun tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar. Takashi khawatir kekayaannya bisa merusak kemampuannya untuk membuat keputusan trading. Dalam analisanya, ia lebih suka fokus pada price action, grafik, sentimen pasar, dan sektor-sektor penting.

Takashi tidak suka menaruh semua telurnya dalam satu keranjang. Dia mendiversifikasi investasinya dengan menumpuk sebagian dari keuntungan tradingnya menjadi aset berwujud seperti properti.

Baca Juga: Mengenal Seluk Beluk Diversifikasi Saham

Setelah market crash pada tahun 2008, Takashi dikabarkan meninggalkan pasar saham dan masuk ke investasi real estate. Pada Oktober 2008, ia membeli gedung perkantoran di pusat Akihabara seharga 9 miliar Yen.

Alasannya karena ia memiliki terlalu banyak uang dan ingin melakukan diversifikasi karena pertumbuhan pasar saham melambat pada saat itu. Per akhir tahun 2008, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 21.8 miliar Yen.

Pada April 2018, Takashi Kotegawa menjual properti di Akihabara seharga 12 miliar Yen. Secara keseluruhan, ia mengumpulkan keuntungan dua kali lipat dari penjualan dan sewa selama 10 tahun terakhir.

 

Tak hanya Takashi Kotegawa, Anda bisa meniru strategi trading dari trader-trader sukses lainnya seperti Ross Cameron maupun Rayner Teo yang dapat dibaca pada artikel berjudul Fakta Mengejutkan Dari 5 Day Trader Terkenal.

297905
Penulis

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik sejak duduk di bangku kuliah. Kini tengah sibuk melanjutkan kuliah di jurusan Media Komunikasi Universitas Airlangga sekaligus menjadi jurnalis seputarforex.com