EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 19 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 20 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 21 menit lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam FOMC Juli 2019

Penulis

The Fed hampir dipastikan tak dapat lagi menghindari pemotongan suku bunga bulan ini. Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan pasar sebagai petunjuk langkah selanjutnya.

Seputarforex.com - Rapat kebijakan moneter komite Federal Reserve AS (FOMC) bakal menjadi event yang paling krusial di pekan terakhir bulan Juli 2019. Sebagian besar ekonom mengekspektasikan bahwa bank sentral AS tersebut akan menurunkan tingkat suku bunganya sebesar seperempat poin, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Sejak Juni lalu, para investor telah menangkap sinyal pemotongan suku bunga The Fed, khususnya dari komentar para pejabat penting The Fed. Dengan pelonggaran moneter yang hampir tak terelakkan lagi, maka menurut Greg Robb, seorang kolumnis MarketWatch, ada beberapa poin yang kini menjadi perhatian khusus para ekonom terhadap pengumuman kebijakan moneter The Fed pada tanggal 31 Juli nanti, di antaranya:

 

1. Seberapa Besar Rate Cut The Fed

Meski tak semua, tetapi sebagian besar analis memprediksi pemotongan sebanyak 25 basis poin dari level saat ini. Salah satu yang memperkirakan pemotongan di luar 25 basis poin adalah Seth Carpenter dari UBS Amerika Serikat, yang memperkirakan Rate Cut 50 basis poin. Alasannya, Powell dan rekan-rekannya tidak akan mengambil kebijakan yang tanggung. Strategi yang digunakan oleh The Fed saat ini, menurut Carpenter adalah "go-bigger and go-sooner".

Sementara itu, meski prediksi para ekonom di Bloomberg juga menyebutkan kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin, mereka menyebutkan jika tindakan tersebut akan terbagi dalam dua rapat, tidak sekaligus dipotong dalam jumlah besar. Grafik di bawah ini menunjukkan ada 80 persen ekonom Bloomberg yang memperkirakan pemotongan 25 basis poin untuk bulan ini, sedangkan mereka yang berpendapat serupa dengan Seth Carpenter, hanya ada sekitar 10 persen.

prediksi-rate-cut-fed

"Bloomberg Economics mengekspektasikan total pemotongan suku bunga The Fed akan sejumlah 50 bps (setelah dua kali kenaikan 25 bps sebelumnya), dengan asumsi bahwa yield obligasi 10-tahunan tidak akan jatuh di bawah dua persen saat pemotongan suku bunga. Di tengah para analis yang sibuk mempertanyakan apakah pengurangan (suku bunga) sampai setengah persen itu akan memberikan dampak masif bagi Outlook pertumbuhan, disadari atau tidak, dampaknya akan melemahkan nilai tukar Dolar A ... " komentar Carl Riccadonna, Kepala Ekonom Bloomberg Economics.

 

2. Seberapa Optimistis The Fed Pada Outlook Ekonomi

Paragraf pertama dari Statement kebijakan moneter The Fed biasanya adalah "penilaian mereka pada pasar". Artinya, mereka akan menjelaskan pandangan terhadap performa ekonomi AS dalam enam pekan sebelumnya.

Hal itu memang tidak akan menjadi amanat yang paling dianalisis oleh pasar. Akan tetapi, dalam rapat ini, penilaian tersebut akan menjadi penting. Pasalnya, para ekonom perlu mengetahui seberapa suram atau cerah data-data ekonomi AS terbaru dalam kacamata The Fed.

"Jika mereka menuliskan sesuatu yang suram, maka artinya adalah mereka cenderung akan melakukan (tindakan) yang lebih terhadap suku bunga," kata Carpenter.

Menurut ulasan Reuters, sebenarnya belum ada konsensus dari para pejabat The Fed mengenai apa sesungguhnya yang menyebabkan mereka memotong suku bunga untuk pertama kalinya setelah satu dekade. Apakah karena perlambatan pertumbuhan global? Alotnya kenaikan inflasi? Upaya menstimulus pasar tenaga kerja? Ataukah sebuah upaya untuk meluruskan pasar obligasi?

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat The Fed menyebutkan variabel-variabel tersebut. Salah satu yang paling gamblang adalah pernyataan Presiden The Fed New York, John Williams. Ia bilang, perekonomian sedang membutuhkan vaksin dari penyakit serius yang dapat terjadi di masa depan.

 

3. Bagaimana The Fed Membingkai Narasi Kebijakan Selanjutnya

Setelah memutuskan kebijakannya bulan Juli ini, pasar akan memerhatikan petunjuk yang tersirat mengenai kebijakan monteter selanjutnya. Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa The Fed tidak akan "grasa-grusu" untuk memberikan sinyal pemotongan suku bunga kembali di bulan September.

powell

(Baca juga: Jadwal Rapat FOMC Dan Ekspektasi Kebijakan The Fed 2019)

Tom Simons, ekonom pasar keuangan di Jefferies, mengatakan bahwa akan lebih mudah bagi The Fed untuk mempertahankan sinyal pemotongan suku bunga saat ini. Sebab, bank sentral tersebut akan selalu bisa menaikkannya nanti. Yang terpenting adalah bagaimana agar tidak terkesan "plin-plan" dan sembrono di hadapan pasar.

Sedangkan menurut Matthew Luzetti, Kepala Ekonom Deutsche Bank Research, Jerome Powell kemungkinan akan membingkai Rate Cut sebagai "asuransi" terhadap potensi perlambatan signifikan.

"Implikasi dari framing ini boleh jadi akan memberikan gambaran bahwa komite sedang mempertahankan bias pelonggaran dalam beberapa bulan ke depan. Data-data ekonomi yang dirilis pun nantinya diharapkan dapat menghindarkan pemotongan suku bunga pada bulan September," kata Luzetti.

289432

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.