EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,150.12   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

Arab Saudi Naikkan Harga Jual, Minyak Justru Merosot

Penulis

Arab Saudi menaikkan harga jual untuk pengiriman bulan Juli. Namun, harga minyak mentah melemah lantaran keputusan OPEC untuk meningkatkan produksi.

Seputarforex - Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Asia awal pekan (06/Juni), mengabaikan kabar kenaikan harga jual minyak Arab Saudi. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent berada pada kisaran $122.95 per barel atau melemah 1.17 persen. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) melemah 1.00 persen di $120.72 per barel.

Harga Minyak melemah

Setelah keputusan Uni Eropa memblokade impor minyak Rusia yang menghebohkan, Arab Saudi mengumumkan akan menaikkan harga jual resmi (OSP) minyak dari $4.4 menjadi $6.5 untuk penjualan bulan Juli mendatang. Ini akan menjadi level tertinggi sejak harga minyak melambung ke puncak $137.98 per barel pada April silam.

 

OPEC Genjot Produksi, Bullish Minyak Teredam

Keputusan Arab Saudi menaikkan harga jual minyak untuk pengiriman bulan Juli gagal mendongkrak harga minyak lebih lanjut. Hal ini sehubungan dengan OPEC+ yang belum lama ini memutuskan untuk meningkatkan produksi harian. Pada pertemuan minggu lalu, organisasi tersebut sepakat memompa 648 ribu barel minyak per hari (bph) pada bulan Juli dan Agustus, 50 persen lebih banyak ketimbang output bulan sebelumnya.

Salah satu produsen minyak utama OPEC, Irak, bahkan berencana meningkatkan produksi menjadi 4.58 juta bph pada bulan Juli. Langkah ini disinyalir untuk mengisi kekosongan pasokan setelah terjadi penurunan tajam produksi minyak akibat sanksi Barat terhadap Rusia.

Mengenai prospek ke depan, beberapa analis memperkirakan harga minyak akan tetap tinggi dalam jangka pendek. Menurut Avtar Sandu, manajer komoditas Phillip Futures di Singapura, dampak kenaikan produksi OPEC tidak akan efektif dan hanya bersifat sementara. Pasalnya, pelonggaran pembatasan COVID-19 di China dan musim panas AS akan menopang permintaan minyak sehingga harga tetap stabil di level tinggi.

Download Seputarforex App

297781
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.