EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

AS Ancam Tambah Sanksi Rusia, Minyak Di Level Tertinggi Sejak 2008

Penulis

Harga minyak meroket hingga USD130 setelah AS dan sekutu mempertimbangkan sanksi yang lebih berat untuk Rusia dengan memblokir impor minyak Rusia. Analis memperkirakan minyak akan menyentuh USD200 per barel.

Seputarforex - Harga minyak dunia kembali melonjak pada perdagangan awal pekan (07/Maret) setelah AS dan sekutu dikabarkan sedang mempertimbangkan sanksi lebih berat untuk Rusia. Minyak Brent bahkan sempat menyentuh $137 per barel sebelum terkoreksi ke kisaran $132.60 per barel. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) saat ini diperdagangkan pada level $126.68 per barel setelah melonjak hingga $131.30. Secara teknikal, harga emas hitam kini berada di rekor tertinggi sejak 2008.

Harga minyak melonjak

AS dan sekutu tengah mempertimbangkan larangan impor minyak dari Rusia dalam untuk menekan posisi Rusia yang hingga kini masih melancarkan serangan militer terhadap Ukraina.

Rusia selama ini mengekspor minyak mentah sekitar 7 juta barel per hari (bph) atau 7 persen dari kebutuhan harian global. Sehingga, larangan impor minyak Rusia secara penuh dikhawatirkan dapat mengguncang supply dan demand.

Di sisi lain, Rusia menuntut kepada AS dan sekutu untuk tidak merugikan perdagangan Moscow dengan Iran. Menanggapi tuntutan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi Ukraina tidak akan ada hubungannya dengan prospek kesepakatan nuklir dengan Iran.

"Rusia mungkin berniat menggunakan Iran sebagai jalan menghindari sanksi Barat. Jaminan tertulis yang memungkinkan Rusia melakukannya mungkin jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan Washington di tengah perang skala penuh di Ukraina," kata Henry, analis Eurasia Group.

Analis Bank of America mengatakan jika sebagian besar ekspor minyak Rusia terputus akibat sanksi Barat, mungkin pasar akan kekurangan 5 juta barel atau bahkan lebih besar. Apabila skenario ini terjadi dan tidak ada intervensi penambahan output dari OPEC, maka harga minyak berpotensi menyentuh $200 per barel.

Download Seputarforex App

297418
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.