EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

AS Dan China Wacanakan Pembatalan Tarif Impor

Penulis

AS dan China dikabarkan sepakat untuk mencabut bea impor barang yang telah diterapkan terhadap satu sama lain, meski belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan.

Seputarforex.com - Wacana pembatalan bea impor AS-China diungkapkan oleh para pejabat kedua negara pada hari Jumat (08/November) dini hari tadi. Walaupun belum ada keterangan waktu yang pasti, tetapi pasar langsung menyambut positif kabar tersebut, dengan harapan kesepakatan akan segera tercapai.

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya dan AS telah setuju untuk membatalkan tarif-tarif impor meski melalui beberapa fase. Namun demikian, mereka tidak menjanjikan kapan kesepakatan tersebut akan diteken.

"Perang dagang dimulai dengan tarif impor, dan seharusnya diakhiri dengan pembatalan tarif impor," tutur Juru Bicara Mendag China, Gao Feng.

Sedangkan dari pihak AS, hal yang sama baru diutarakan oleh seorang nara sumber anonim terpercaya, karena Kemenkeu AS sendiri masih menolak berkomentar dan US Trade Representatives pun belum memberi tanggapan.

Menurut Reuters, pejabat anonim tersebut mengiyakan rencana pencabutan tarif sebagai bagian dari kesepakatan dagang Fase Satu yang akan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump dan Xi Jinping pada pertemuan bulan Desember mendatang.

 

Penasihat Ekonomi AS Menentang Pembatalan Bea Impor

Sayang, wacana tersebut diekspektasikan menemui banyak rintangan dan memerlukan banyak usaha. Bahkan, sejumlah penasihat ekonomi baik di dalam maupun di luar Gedung Putih sudah mementahkannya.

Michal Pillsbury, salah seorang penasihat ekonomi di luar Gedung Putih, mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang spesifik mengenai pencabutan tarif impor tersebut. Selain itu, pembatalan tarif dikhawatirkan justru akan membuat reputasi AS menurun, sebab AS sendiri masih ambigu untuk menentukan kapan perubahan kebijakan tersebut bisa dilaksanakan dan tarif mana yang akan dicabut.

"Tidak ada perjanjian spesifik untuk pencabutan tarif. Pihak Amerika masih ambigu tentang waktu dan tarif mana yang akan dihapus. China pun tampaknya hanya berharap-harap saja, dan sedang berusaha untuk menenangkan para 'hardliners' dalam negeri mereka, dengan mengatakan bahwa suatu hari nanti, tarif akan dihapus," kata Pillsbury.

Setelah berita tersebut, Dolar AS menguat terbatas. Saat berita ini ditulis di awal sesi perdagangan Asia, USD/JPY diperdagangkan di posisi 109.34, kokoh di level tinggi tiga pekan.

usdjpy

290879
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.