Seputarforex - Pada hari Rabu (10/November), Westpac Banking Corporation mempublikasikan data Sentimen Konsumen Australia yang meningkat dari 104.6 menjadi 105.3 pada bulan November. Kenaikan ini mencerminkan optimisme konsumen yang semakin meningkat jelang liburan akhir tahun.
Menurut Westpac, indeks sentimen secara umum tidak banyak berubah dalam dua bulan terakhir meskipun Sydney dan Melbourne telah keluar dari status darurat COVID-19. Padahal, kepercayaan konsumen pada periode yang sama tahun lalu sanggup melonjak 32 persen.
Patut dicatat bahwa sub-indeks family finance (keuangan keluarga) mengalami penurunan dari 92.3 menjadi 88.1 dibandingkan tahun lalu. Hasil survei untuk 12 bulan ke depan juga merosot dari 109.7 menjadi 108.9, mencerminkan kesulitan finansial yang saat ini sedang dihadapi oleh sebagian besar rumah tangga di Australia.
Terlepas dari penurunan di sektor rumah tangga, optimisme terhadap prospek ekonomi jangka pendek dan menengah terus meningkat. Sub-indeks kondisi ekonomi 12 bulan ke depan naik dari 103.2 menjadi 106.6, sementara kondisi ekonomi 5 tahun ke depan meningkat dari 108.1 menjadi 111.0.
Yang paling menakjubkan adalah sub-indeks ekspektasi pengangguran yang merosot 11.1 persen dari 107.1 menjadi 95.3. Perlu dicatat bahwa data ini menjadi pengukur prospek pengangguran untuk 12 bulan ke depan. Dengan demikian, pasar tenaga kerja Australia diperkirakan akan semakin ketat sehingga mendorong kenaikan trend upah pekerja dan berdampak pada tingkat inflasi.
Dalam bulan-bulan ke depan, trend sentimen konsumen Australia diperkirakan terus meningkat sehubungan dengan keberhasilan vaksinasi yang mendorong tumbuhnya optimisme konsumen. Negara bagian New South Wales (NSW) menjadi kawasan dengan laju kenaikan optimisme paling pesat, yaitu sebesar 4.4 persen.
AUD/USD Dalam Tekanan
Data sentimen konsumen yang cukup positif pagi ini tidak berdampak tinggi terhadap pergerakan Dolar Australia melawan Greenback. Pair AUD/USD saat ini bergerak pada kisaran 0.7377, hanya menguat 0.01 persen dari harga Open harian. Secara keseluruhan, Dolar Australia masih berada dalam tekanan jual mengingat posisi Dolar AS yang masih didukung oleh prospek kenaikan suku bunga The Fed.