EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.47   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Consumer Confidence AS Terjerembab

Penulis

Kepercayaan diri masyarakat Amerika Serikat akan nasib perekonomiannya kembali ambles dari 94.7 ke 92.6. Dengan demikian, survei terakhir ini kembali membuka daftar ketakyakinan masyarakat AS terhadap kondisi perekonomian dalam negerinya.

Kepercayaan diri masyarakat Amerika Serikat akan nasib perekonomiannya kembali ambles dari 94.7 ke 92.6. Dengan demikian, survei terakhir ini kembali membuka daftar ketakyakinan masyarakat AS terhadap kondisi perekonomian dalam negerinya. Padahal selama ini kepercayaan tersebut sudah cukup dapat diandalkan.

us consumer confidence 31 mei 2016


Pasar Masih Samar-Samar

Survei Consumer Confidence yang dilakukan oleh lembaga independen dengan melibatkan kurang lebih lima ribu responden masyarakat AS kali ini ternyata menghasilkan data-data yang menarik terlebih mengingat karena hasilnya cenderung bernada negatif jika dibandingkan dengan beberapa data yang sudah muncul sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan inflasi.

Seperti sudah dilansir beberapa jam sebelumnya, banyak data perekonomian AS yang menunjukkan arah tren pertumbuhan yang semakin baik. Walaupun sempat mengalami mengalami koreksi, indeks PCE (indikator inflasi veri Departemen Perdagangan AS), kembali terangkat ke level 0.2% MoM. Begitu juga tingkat konsumsi masyarakat yang notabene mencakup kurang lebih tujuh puluh persen perputaran roda ekonomi di AS terpantau naik 1%.

Di momentum terbaru malam ini, rakyat AS yang disurvei oleh lembaga independen, Conference Board, justru menunjukkan keraguannya akan masa depan perekonomian di dalam negeri. Diantaranya mereka merasakan kekhawatiran akan ketersediaan lapangan pekerjaan, tingkat upah yang tak kunjung menyamakan akselerasinya terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan hidup dan juga tentang nasib industri-industri di AS yang makin seret bergerak.

Hasilnya, survei mencatat level Consumer Confidence kembali turun ke angka 92.6 basis poin. Ini sungguh mengejutkan. Perkiraan para analis, masyarakat AS bakal makin percaya terhadap kondisi perekonomiannya. Perkiraan itu dibuat bukan mengada-ada. Data-data awal tahun ini cukup membuat analis optimis hingga berani untuk pasang target tinggi sampai dengan level 96.1.

Namun ternyata hasil berkata lain. Di sisi pemerintah, mereka menemukan data perekonomian masih seturut perkiraan mereka di bulan-bulan sembelumnya, masih bergerak sesuai prediksi dan tren yang terus menanjak. Sedang dari golongan independen tak begitu saja menelan bulat-bulat hasil tersebut dan mencoba melakukan penyeimbangan data. Dan memang benar, ternyata masih muncul adanya keraguan dalam gerak maju roda perekonomian AS secara keseluruhan.

265667
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.