Seputarforex - Pada hari Rabu (11/Agustus), Biro Statistik Australia mempublikasikan data indeks kepercayaan konsumen versi Westpac yang pada bulan Agustus turun sebanyak 4.4 persen dari 108.8 menjadi 104.1. Meski terpuruk di level terendah sejak awal tahun, pencapaian ini masih lebih baik ketimbang angka indeks ketika lockdown nasional (75.6) dan gelombang peningkatan kasus di Victoria (79.5) tahun lalu.
Menurut Ekonom Senior Westpac, Matthew Hassan, rilis indeks kepercayaan konsumen kali ini tidak terlalu buruk mengingat kondisi perkembangan kasus Corona Delta di Australia.
Langkah pemerintah Australia dalam melakukan pembatasan di beberapa negara bagian seperti New South Wales (NSW), menjadi katalis utama yang membebani optimisme konsumen dalam sebulan terakhir. Victoria dan Queenslands pun memberlakukan pembatasan di awal Agustus. Akibatnya, indeks kepercayaan konsumen di NSW merosot 14.8 persen, sementara Queensland mengalami penurunan indeks sebesar 4.0 persen.
Dalam rincian lebih lanjut, beberapa sub-indikator tercatat mengalami penurunan. Kondisi keuangan menurun 1.9 persen dalam basis tahunan, begitu pula dan prospek keuangan satu tahun ke depan yang melemah hingga 2.7 persen. Sementara itu, prospek kondisi ekonomi 12 bulan ke depan anjlok 8.3 persen menjadi 100.4, diikuti oleh kondisi ekonomi untuk 5 tahun ke depan yang turun 1.2 persen.
AUD/USD Kian Tak Berdaya
Rilis data indeks kepercayaan konsumen yang cukup mengecewakan pagi ini semakin membebani pergerakan Dolar Australia. Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7338 atau melemah 0.01 persen dari level pembukaan harian.
Secara garis besar, posisi AUD sejauh ini masih tertekan di tengah tingginya ekspektasi pasar terhadap prospek tapering The Fed. Rilis data tenaga kerja AS yang cukup tangguh memperkuat sentimen bahwa bank sentral AS tersebut akan mengumumkan tapering dalam waktu dekat.
