EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,152.03   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 1 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Ambil Ancang-ancang Jelang Rilis Data NFP

Penulis

Data NFP dikhawatirkan menurun dan kian mempersulit kebijakan suku bunga AS. Hal ini membuat trader memilih untuk wait-and-see menjelang perilisannya.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) menampilkan grafik flat pada kisaran 92.80 dalam perdagangan sesi Asia hari ini (4/September). Pelaku pasar sedang menunggu rilis data Non-farm Payroll (NFP) nanti malam yang diharapkan dapat memberikan wawasan tentang kondisi pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam. Wawasan itu berpotensi membawa implikasi panjang terhadap outlook kebijakan bank sentral maupun nilai tukar dolar AS.

DXY Daily

Mata uang-mata uang high risk mencuat sedikit dalam perdagangan pagi ini, setelah sempat ambruk bersama ekuitas pada hari Kamis. Akan tetapi, perkembangan berikutnya masih sangat didominasi oleh berita-berita dari Amerika Serikat.

Pasar memperkirakan data NFP bulan Agustus yang dirilis nanti malam akan menunjukkan kenaikan 1.4 juta, atau lebih rendah dari capaian 1.76 juta pada periode sebelumnya. Pasalnya, para ekonom menilai pemulihan pasar tenaga kerja AS mulai tersendat-sendat lantaran absensi dukungan stimulus pemerintah. Apabila data mengonfirmasi kekhawatiran itu, kurs dolar AS kemungkinan akan terbanting lagi ke level terendah.

Bank sentral AS (Federal Reserve) pekan lalu mengumumkan kerangka kebijakan baru yang akan lebih menitikberatkan ketenagakerjaan dibanding inflasi. Namun, perubahan kebijakan itu dapat mengakibatkan suku bunga AS tetap rendah dalam kurun waktu lebih lama. Suku bunga rendah merupakan kabar negatif bagi nilai tukar dolar AS.

Pada hari Kamis, Presiden The Fed wilayah Chicago, Charles Evans, mengatakan bahwa bank sentral berjanji menjaga suku bunga pada level nyaris nol hingga inflasi mencapai 2.5 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding target inflasi 2 persen yang selama ini diincar oleh The Fed. Tak pelak, outlook dolar makin bearish.

"Dolar telah rebound terhadap euro dan bisa terus meningkat sedikit lebih tinggi," kata Junichi Ishikawa, pakar strategi forex senior dari IG Securities Tokyo, "Tetapi skenario utama saya adalah bagi dolar untuk melemah, bagi saham untuk meningkat, dan bagi yield untuk jatuh, karena The Fed diperkirakan akan terus memberlakukan suku bunga rendah."

Download Seputarforex App

294173
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.