EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,370.52/oz   |   Silver 28.36/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,865.25   |   IDX 7,130.84   |   Bitcoin 63,811.86   |   Ethereum 3,084.92   |   Litecoin 79.92   |   USD/CHF temukan beberapa area support di atas level 0.9100 di tengah sentimen hati-hati, amati ketegangan geopolitik, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP turun di bawah level 0.8550 setelah data IHK Inggris beragam, fokus beralih ke inflasi zona Euro, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pratinjau IHK Inggris: Inflasi IHK Inggris melunak menjadi 3.2% di bulan Maret versus prakiraan 3.1%, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD tetap stabil di atas $2,350 di tengah kewaspadaan pasar, 14 jam lalu, #Emas Teknikal   |   PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali melakukan upaya untuk restrukturisasi utang. Kali ini, WSKT melakukan restrukturisasi kredit PT Waskita Fim Perkasa Realti untuk proyek Vasaka Solterra, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Investor asing memborong sejumlah saham, termasuk milik konglomerat Prajogo Pangestu TPIA-BREN dan Garibaldi Thohir ADMR-MBMA, saat IHSG anjlok, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Morgan Stanley (NYSE:MS) berencana untuk mulai memangkas sekitar 50 pekerjaan perbankan investasi di Asia, tidak termasuk Jepang, minggu ini, dengan sebagian besar ditujukan untuk Hong Kong dan Cina, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) akan menjajaki kemungkinan untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia, 18 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Jeblok Di Tengah Rendahnya Likuiditas Akhir Tahun

Penulis

Dolar AS melemah drastis sejak akhir pekan lalu hingga sesi Asia hari ini. Ada apa gerangan?

Greenback terjun bebas dalam perdagangan sesi New York akhir pekan lalu, dilanjutkan hingga sesi Asia hari ini (30/Desember). Saat berita ditulis, indeks Dolar AS (DXY) telah mencetak penurunan harian 0.25 persen pada kisaran 96.78. Pelemahan paling parah diderita Dolar AS versus Poundsterling dan Yen Jepang. Trio Dolar Komoditas juga sukses mengungguli Greenback, karena sentimen risiko pasar didongkrak oleh cemerlangnya prospek kesepakatan dagang AS-China.

DXY Daily

Sedikit sekali jadwal rilis data ekonomi berdampak tinggi, sehingga besarnya fluktuasi Dolar AS bisa jadi lebih dikarenakan minimnya likuiditas menjelang akhir tahun. Fluktuasi berbagai pair mata uang pun cenderung lambat dan sebagian besar masih ranging. Hanya ada segelintir kabar dari perundingan dagang AS-China dan isu brexit.

Beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan segera menandatangani kesepakatan dagang dengan Presiden Chin Xi Jinping, Beijing mengatakan sedang berkomunikasi dengan Washington untuk mempersiapkan upacara penandatanganan terkait. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang. Meski tak dijelaskan lebih lanjut kapan upacara akan diadakan, konfirmasi itu cukup memadai untuk mendongkrak nilai tukar beraneka aset high-risk versus Greenback.

Sementara itu, Euro dan Pound menguat meski kondisi ekonomi domestik cenderung lesu, khususnya dipicu oleh surat terbuka yang ditulis oleh Wakil Presiden European Commission, Frans Timmermans. Dalam surat tersebut, Timmermans mengatakan Inggris "akan selalu bisa kembali lagi (ke dalam Uni Eropa)". Presiden European Commission yang baru, Ursula von der Leyen, juga mengatakan bahwa Uni Eropa bisa memperpanjang deadline untuk perundingan dagang baru dengan Inggris, meskipun RUU Brexit yang dibahas di Parlemen Inggris ingin membatasinya sampai Desember 2020 saja.

291463
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.