Dolar AS cukup mendominasi di sesi perdagangan akhir pekan lalu akibat para trader yang memasang harga pada pernyataan hawkish Ketua The Fed, Janet Yellen serta potensi ketidakpastian yang membayangi perdagangan akhir pekan kemarin. Dolar AS memulai sesi perdagangan AS kemarin dengan pijakan yang cukup kuat karena para trader yang membeli mata uang high-yield, mulai kembali ke posisi mereka menjelang akhir pekan.
Sekadar pengingat, minat risiko "mendikte" aksi harga di sesi perdagangan hari Jumat lalu setelah Yunani menyerahkan revisi proposal baru, yang kemudian dibicarakan dalam KTT Zona Euro, dimana hasilnya akan diumumkan pada hari Senin (13/07) ini. Sayangnya, optimisme tersebut mulai sirna di awal pekan ini akibat alotnya perundingan kesepakatan.
Di sisi lain, data pendahuluan klaim pengangguran AS mencatatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan eskpektasi dan data sebelumnya, yakni 297,000 dibandingkan dengan 275,000 dan 282,000. Selain itu, Janet Yellen, juga memberikan pernyataan pada hari Jumat lalu dalam pidatonya di City Club of Cleveland bahwa suku bunga The Fed diperkirakan akan naik ke suatu "titik" pada tahun ini. Namun, ia menekankan bahwa perekonomian dan inflasi masih tak menentu dan harus diawasi sebelum memulai normalisasi kebijakan moneter.
Dolar Kanada Kuat Pasca Data Pengangguran
Dolar AS pun mengungguli Euro, dengan EUR/USD yang turun sebanyak 0.38 persen 1.1143, USD/JPY melambung 0.42 persen ke harga 122.83, dan USD/CHF naik 0.50 persen ke angka 0.9403. Mata uang komoditas seperti Dolar Australia juga ikut melemah terhadap Dolar AS dengan AUD/USD merosot 0.31 persen ke angka 0.7745.
Mata uang berperfoma terbaik terhadap Dolar AS pada pekan lalu adalah Dolar Kanada. Loonie, sebutan mata uang tersebut, memperoleh pip setelah laporan data pengangguran Kanada ternyata lebih baik dibandingkan perkiraan, yakni di kisaran 6.8 persen dibandingkan 6.9 persen.
