EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,175.55   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Naik, Analis: Pasar Dilanda Kebingungan

Penulis

Sentimen pasar kembali berubah setelah laporan kenaikan infeksi COVID-19 dI New York City. Dolar AS pun menguat terhadap mata uang-mata uang mayor lain.

Seputarforex - Dolar AS menguat setelah laporan terbaru mengenai penambahan kasus infeksi virus Corona di Amerika Serikat. Risiko-risiko terhadap pemulihan ekonomi global pun kembali mengemuka, sehingga para investor kembali membeli Dolar AS sebagai safe haven.

Di sesi perdagangan Kamis (19/November) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) melompat 0.31 persen ke 92.59, dari level rendah satu pekan. Sementara itu, EUR/USD tergelincir 0.19 persen ke 1.1829.

eurusd

 

Dolar Dihimpit Isu Pandemi, Vaksin, Dan Stimulus

Otoritas New York City menginstruksikan penghentian kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah gara-gara kasus infeksi COVID-19 yang melonjak. Pemerintah kota tersibuk di AS itu khawatir jika pembukaan kembali aktivitas di sekolah akan berkontribusi pada meluasnya penularan infeksi.

Keresahan tersebut praktis mengaburkan optimisme terhadap perkembangan vaksin yang belakangan ini sempat menguat. "Tampaknya para pelaku pasar sedang bingung. Mereka tidak tahu dimana harus menempatkan penekanan lebih, apakah di sisi kabar utama tentang vaksin ataukah akselerasi infeksi virus Corona dari sisi pandemi," kata Charalambos Pissouros, analis senior JFD Group.

Pissouros mengatakan bahwa ia tetap mencermati penurunan aset-aset risiko yang diperkirakan terbatas. "Kami akan menganggap hal itu sebagai pergerakan korektif dalam trend naik yang lebih luas, yang mana kami ekspektasikan akan berlanjut."

Di sisi lain, rencana tambahan stimulus fiskal terkesampingkan karena presiden petahana AS, Donald Trump, lebih sibuk mengurus penolakan kekalahannya di Pilpres. Parlemen pun ikut repot gara-gara tuntutan Trump itu, sehingga fokus mereka tersedot ke sana. Oleh sebab itu, spekulasi yang saat ini berkembang meyakini bahwa Federal Reserve akan terpaksa mengambil kebijakan pelonggaran moneter di bulan Desember.

 

Data Ekonomi AS Berimbang

Terlepas dari isu virus Corona dan carut-marut politik yang mempengaruhi prospek stimulus, data ekonomi AS yang dirlis malam ini terbilang beragam. Klaim Pengangguran mingguan melonjak dari 711,000 menjadi 742,000, mengecewakan ekspektasi penurunan ke 707,000.

Initial Jobless Claims

Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen AS versi Conference Board dirilis sesuai ekspektasi di 0.7 persen. Indeks Phlily Fed Manufacturing untuk bulan November melemah namun lebih baik daripada ekspektasi, yakni mencapai 26.3 versus ekspektasi 22.0.

Download Seputarforex App

294644
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.