Dolar AS menguat terhadap Yen dan Euro pada Selasa (14/07) hari ini setelah Yunani akhirnya mencapai kesepakatan dengan para kreditornya meski belum final, sehingga fokus pasar saat ini kembali ke perbedaan yield di AS dan Eropa.
Greenback tampil cukup prima menghadapi Yen, karena mata uang Jepang tersebut telah kehilangan daya tariknya sebagai mata uang safe haven begitu konferensi tingkat tinggi Zona Euro kemarin memastikan bahwa Yunani tidak akan keluar dari keanggotaan. USD/JPY menghuni level tinggi 12 hari di angka 123.47 yen, terangkat jauh dari level rendah dua bulan di angka 120.41 yang tercapai pekan lalu.
Menurut Junichi Ishikawa dari IG Securities Tokyo yang diwawancarai oleh Reuters, Dolar AS akan menemui jalan yang mudah untuk kembali mengungguli Yen hingga level 124, terutama jika Yellen masih dalam sentimen hawkish dalam testimoninya besok malam.
Mata uang AS juga mantap menghadapi Euro, dengan drama utang Yunani yang beberapa hari kemarin menjadi perhatian utama, telah mengakhiri pertemuan kemarin dengan menyepakati bantuan utang jangka panjang. Oleh karena itu, sorotan pasar kini kembali ke kenaikan suku bunga AS. EUR/USD berada pada posisi $1.0985 setelah memudar sekitar 1.5 persen malam tadi, terseret pula oleh merosotnya obligasi Jerman.
Penjualan Retail AS Dan Testimoni Yellen
Dolar AS mendapatkan support dari pidato Yellen pada hari Jumat lalu, yang menyebutkan bahwa tingkat suku bunga The Fed kemungkinan akan naik di suatu waktu tahun ini. Namun, komentar Yellen di Cleveland saat itu tak terlalu terdengar karena pasar masih disibukkan oleh perkembangan rapat di Brussels antara Yunani dan kreditor Zona Euro.
Malam ini, pasar akan memperhatikan data penjualan retail AS, dimana angka penjualan di tingkat retailer merupakan indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan AS.