Seputarforex - Pada hari Rabu (18/Agustus), Kantor Kabinet Jepang merilis data ekspor yang meningkat 37 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan Juli. Perolehan ini lebih rendah ketimbang forecast 39 persen dan merosot dari angka bulan Juni yang mencapai 48.6 persen. Meskipun begitu, ekspor Jepang tetap berkinerja positif karena sukses mempertahankan pertumbuhan dua digit selama lima bulan berturut-turut.
Ekspor ke China -mitra dagang terbesar Jepang- naik 18.9 persen, dipimpin oleh peralatan pembuatan chip dan plastik. Sedangkan pengiriman produk Jepang ke AS naik 26.8 persen, didominasi oleh ekspor mobil, suku cadang mobil, dan motor.
"Ekspor tetap dalam tren naik, (hal ini) akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang meskipun produksi mobil mungkin menghadapi kendala pasokan karena kekurangan chip," kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom di SMBC Nikko Securities.
Maruyama lantas menambahkan bahwa meskipun sektor jasa berpotensi terkena dampak pandemi COVID yang berkepanjangan, belanja modal dan output perusahaan diperkirakan tetap kuat pada kuartal ketiga tahun ini.
Sementara itu, data impor Jepang menghimpun kenaikan 28.5 persen secara tahunan di bulan Juli, mematahkan ekspektasi kenaikan 35.1 persen dan turun dari pertumbuhan 32.7 persen pada periode sebelumnya. Neraca perdagangan Jepang pun mengalami surplus 441 miliar Yen di bulan Juli, naik signifikan dari surplus bulan Juni yang hanya mencapai 384 miliar Yen.
Apiknya data perdagangan Jepang bulan lalu tidak terlepas dari kuatnya permintaan dari luar negeri yang membantu menopang aktivitas industri. Namun, kekurangan bahan baku semi-konduktor secara global dan tanda-tanda perlambatan ekonomi China menimbulkan kekhawatiran saat ini ditengah kenaikan kasus Corona Delta secara signifikan di banyak negara.
USD/JPY Stabil Jelang Notulen FOMC
Rilis data perdagangan Jepang pagi ini tidak banyak memicu pergerakan Yen versus Dolar AS. Pair USD/JPY saat ini berada di kisaran 109.55, tidak jauh dari area kenaikan hari sebelumnya. Perhatian investor selanjutnya akan tertuju pada rilis notulen FOMC untuk mencari petunjuk mengenai prospek tapering The Fed.
