EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

Evans The Fed: Lemahnya Pertumbuhan Upah AS Akibat Inflasi Rendah

Penulis

Laporan mengenai ketenagakerjaan AS pada akhir pekan lalu ternyata mengurangi energi Dolar AS yang telah merajai pasar dalam satu minggu. Pasalnya, kendatipun angka Nonfarm Payroll (NFP) AS meningkat, pasar ternyata lebih memperhatikan lemahnya pertumbuhan upah negara tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari laporan sektor ketenagakerjaan AS Desember lalu.

Laporan mengenai ketenagakerjaan AS pada akhir pekan lalu ternyata mengurangi energi Dolar AS yang telah merajai pasar dalam satu minggu. Pasalnya, kendatipun angka Nonfarm Payroll (NFP) AS meningkat, pasar ternyata lebih memperhatikan lemahnya pertumbuhan upah negara tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari laporan sektor ketenagakerjaan AS Desember lalu.

tenaga_kerja_as


Laju NFP Desember Yang Terbaik

Pertama, seperti yang sudah diekspektasikan, NFP AS bulan Desember kemarin mencatatkan laju yang tercepat selama tahun 2014, dan terbaik sejak tahun 1999. Ini merupakan indikasi bahwa perusahaan-perusahaan di negeri Paman Sam telah tak lagi mengalami kekurangan. Hal yang penting diperhatikan dari outlook ini yaitu, laju rekruitmen tenaga kerja terangkat dalam tahun 2014 lalu. Penerimaan tenaga kerja pada kuartal empat itu merupakan yang terkuat untuk pertama kalinya sejak 2006.

Tak hanya rekruitmen yang naik, perolehan lapangan kerja pun terjadi di lebih banyak sektor industri. Bahkan, indeks difusinya mencapai di atas 60 pada tengah tahun kedua tahun 2014. Sekali lagi, hal ini menjadi tanda bahwa perekonomian AS telah lebih sehat.

Pertumbuhan Upah Loyo

Kedua, adalah satu hal yang disayangkan. Pertumbuhan upah AS untuk bulan Desember malah mengalami kejatuhan dengan rata-rata 0.2 persen perjam pada semua sektor swasta. Kenaikan upah dalam 12 bulan melamban hingga hanya 1.7 persen pada bulan Desember. Data itu memicu perdebatan di antara para ekonom. Menurut mereka, akibat pertumbuhan upah yang tak berakselerasi, pasar tenaga kerja kembali mengalami slack, terbukti dengan tingkat pengangguran yang mencapai 5.6 persen pada bulan Desember.

Evans: Suku Bunga Naik 2016

Presiden The Fed untuk wilayah Chicago, Charles Evans, juga menyampaikan pendapatnya terkait pertumbuhan tenaga kerja AS kali ini. Menurutnya, kemerosotan dalam upah adalah dampak indikatif dari rendahnya inflasi. Oleh sebab itulah, Evans menyarankan agar suku bunga The Fed tak dinaikkan sebelum tahun 2016. Progres inflasi 2 persen harus dipastikan terlebih dahulu, sementara tingkat pengangguran setidaknya harus mencapai 5.2 persen atau kurang dari itu. Secara pribadi, Evans tak ingin AS terpuruk dalam inflasi rendah seperti yang dialami oleh Eropa.

217970
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.