EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,815.50   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

GDP China Melambat, Retail Sales Tetap Solid

Penulis

Perlambatan ekonomi China tidak terlepas dari kemerosotan pasar properti, krisis energi, hingga masalah kenaikan harga bahan baku yang menekan permintaan pasar.

Seputarforex - Pada hari Senin (18/Oktober), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data GDP China yang tumbuh 4.9 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal ketiga 2021. Angka ini merosot dibandingkan pertumbuhan 7.9 persen pada kuartal sebelumnya, dan berada di bawah ekspektasi pertumbuhan 5.2 persen.

GDP China Kuartal III/2021 Melambat,

Perlambatan GDP China sebenarnya tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi buruk. Pasalnya, penurunan ini lebih disebabkan oleh koreksi dari rebound tajam di kuartal pertama. Sekalipun begitu, analis tetap mewaspadai risiko global maupun domestik yang bisa mengancam laju pemulihan ekonomi China ke depan.

"Perekonomian nasional secara keseluruhan mempertahankan momentum pemulihan sepanjang tiga kuartal tahun iniā€¦ Namun, perlu dicatat bahwa ketidakpastian yang terjadi pada lingkup internasional dan pemulihan ekonomi domestik yang belum merata menjadi tantangan yang dihadapi saat ini," ungkap Fu Linghui, juru bicara NBS dalam sebuah catatan.

 

Retail Sales Naik, Data Ekonomi Lain Melambat

Dalam rilis terpisah, data Retail Sales China dilaporkan meningkat 4.4 persen dalam basis tahunan pada bulan September, lebih tinggi dari kenaikan 2.5 persen pada bulan sebelumnya. Namun jika diperhatikan secara garis besar, trend penjualan ritel China terus melandai dalam beberapa bulan ini. Hal itu terjadi karena sentimen konsumen China yang baru-baru ini terus mengalami kemerosotan.

GDP China Kuartal III/2021 Melambat,

Sementara itu, Industrial Production China melambat dari 5.3 persen menjadi 3.1 persen pada bulan September. Perlambatan ini tidak terlepas dari kenaikan harga bahan baku yang membuat biaya produksi semakin mahal dan menurunkan permintaan pasar.

Investasi Aset Tetap turut mengalami perlambatan dari 8.9 persen menjadi 7.3 persen, sementara data tingkat pengangguran (Unemployment Rate) justru menurun 0.2 persen menjadi 4.9 persen pada bulan September.

Secara garis besar, ekonomi China sendiri sebenarnya telah menorehkan kinerja sangat impresif tahun ini. Laju pemulihan bahkan tercatat jauh lebih tinggi ketimbang negara anggota G20 lainnya. Akan tetapi, ekonomi China berpotensi menghadapi berbagai risiko dari kemerosotan pasar properti, krisis energi, lemahnya sentimen konsumen dan kenaikan harga bahan baku global.

Download Seputarforex App

296602
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.