EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,318.40/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 36 menit lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 36 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 37 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 38 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 5 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

GDP Jerman Merosot Terparah 50 Tahun, EUR/USD Selip

Penulis

Pertumbuhan GDP Jerman merosot lebih dari 10 persen pada kuartal kedua tahun ini, mendorong EUR/USD berkonsolidasi menjelang rilis data GDP Amerika Serikat.

Seputarforex - Euro melemah tipis dalam rentang 1.70-1.80 versus dolar AS dalam perdagangan sesi Eropa hari ini (30/Juli). EUR/GBP dan EUR/JPY juga tergelincir. Pasalnya, laporan preliminer menunjukkan pertumbuhan GDP Jerman mengalami kemerosotan terparah sejak pencatatan data dimulai pada tahun 1970.

Meski demikian, data pengangguran Jerman menampilkan citra lebih baik daripada ekspektasi pasar dan memberikan harapan untuk pemulihan lebih cepat. Pelemahan Euro pun terhitung minim, karena investor dan trader masih menantikan publikasi laporan GDP Amerika Serikat yang kemungkinan akan lebih mengecewakan.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Destatis melaporkan pertumbuhan GDP Jerman merosot 10.1 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal II/2020. Badan statistik Jerman itu menggarisbawahi fakta bahwa penurunan kali ini jauh lebih besar daripada era krisis keuangan 2008/2009. Kemerosotan terutama terjadi gegara anjloknya impor dan ekspor barang maupun jasa.

Dalam laporan terpisah, data ketenagakerjaan Jerman menunjukkan penurunan pengangguran sebanyak 18k dan tingkat pengangguran tetap pada level 6.4 persen. Data tersebut memperkuat ekspektasi pemulihan ekonomi mulai kuartal ketiga, sehingga Euro tak terlalu terpukul oleh publikasi data GDP Jerman.

Pelaku pasar juga memilih untuk bersikap lebih hati-hati menjelang rilis data GDP Amerika Serikat nanti malam. Konsensus memperkirakan GDP AS kuartal II/2020 bakal merosot 34.1 persen (Quarter-over-Quarter).

Nick Cawley dari DailyFX mencatat, "EUR/USD saat ini mengabaikan data Jerman dan tetap kokoh pada kisaran 1.1755. Pasangan mata uang ini sempat tembus sejenak di atas 1.1800 kemarin, dekat tertinggi dua tahun, dan pergerakan neto kemungkinan akan dipengaruhi oleh rilis data GDP AS kuartal kedua. Serangkaian higher low terus menopang pergerakan naik, meskipun sebuah periode konsolidasi mungkin dibutuhkan untuk mengeluarkan pasangan ini dari teritori overbought (CCI)."

Sementara itu, kekhawatiran terhadap gelombang kedua COVID-19 di benua Eropa semakin menguat. Pertumbuhan kasus harian per negara masih jauh di bawah titik puncak yang tercapai beberapa bulan lalu, tetapi telah terjadi kenaikan di beberapa wilayah tertentu di Spanyol, Jerman, Prancis, dan Inggris. Jumlah kasus infeksi baru bahkan mencapai rekor tertinggi enam pekan di Jerman, sehingga sejumlah daerah memberlakukan lockdown lokal.

Download Seputarforex App

293330
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.