Seputarforex - Harga emas rebound karena Dolar AS melemah pasca rilis data ketenagakerjaan AS. Kenaikan lebih dari 1 persen di sesi perdagangan Jumat (05/Februari) malam ini, mengantarkan harga logam mulia kembali ke level psikologis $1800.
Saat berita ini ditulis, harga emas spot naik 0.8 persen ke $1807.21 per ounce pada pukul 16:20 GMT. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York naik 0.9 persen ke $1807.50. Grafik XAU/USD berikut ini juga menampilkan kenaikan 1.03 persen ke $1812.38.
"Emas terus mengungguli Dolar dan kami memperkirakan bahwa hal ini akan tetap terjadi di sesi mendatang," kata Suki Coope dari Standard Chartered. "Di luar waktu dekat, kami yakin prospek tetap masih konstruktif untuk emas, mengingat kemungkinan stimulus fiskal (akan) mengakibatkan defisit kembar AS dalam jumlah besar."
Prospek Tambahan Stimulus Kembali Mengemuka
Performa NFP yang tidak sesuai ekspektasi kembali menguatkan prospek tambahan stimulus fiskal dalam jumlah masif dari pemerintah AS. NFP Amerika Serikat untuk bulan Januari hanya bertambah 49,000 jobs. Meski pulih dari hasil -227,000 di bulan sebelumnya, kenaikan kali ini tidak mampu memenuhi ekspektasi untuk kenaikan 85,000.
Penyebab minimnya tambahan angka NFP adalah pembatasan aktivitas terkait COVID-19 pada Desember lalu. Oleh sebab itu, pembahasan soal tambahan dana untuk memulihkan ekonomi AS dari pandemi akan kembali diperhatikan. Emas berpotensi mendapatkan dorongan naik dari isu tersebut.
Keputusan final House of Representatives AS akan disepakati pada akhir pekan ini. Demokrat akan berupaya meloloskan proposal anggaran bantuan sebesar $1.9 triliun tersebut supaya dapat diteruskan ke Kongres.
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dipicu oleh stimulus. Dengan demikian, para pelaku pasar optimis jika emas masih berprospek bullish dan akan bangkit dari penurunan 2 persen yang dideritanya dalam beberapa waktu terakhir.
