Seputarforex - Harga emas terus merosot selama tiga hari berturut-turut. Di sesi perdagangan Rabu (23/September), harga emas spot turun 1 persen ke $1,880.46 per ounce pada pukul 06:41 GMT. Emas spot bahkan sempat menyentuh level terendah sejak 12 Agustus di $1,873.70. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York jeblok 1.5 persen ke $1,879.10. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menunjukkan penurunan 1.28 persen di $1,875.41, level terendah enam pekan. Total penurunan harga emas mencapai lebih dari 3.5 persen sejak Senin lalu.
Dolar AS Makin Solid
Indeks Dolar yang terus meroket menuju level tinggi delapan pekan, menghalangi emas untuk naik. Data ekonomi terbaru AS yang dirilis tadi malam menunjukkan kenaikan penjualan rumah (Home Sales) sebanyak 6.00 juta unit. Meskipun lebih rendah daripada ekspektasi 6.05 juta unit, laporan tersebut lebih tinggi daripada 5.86 juta di bulan Juli.
Selain itu, tertekannya Euro turut melanggengkan bullish Dolar AS. Pandemi virus Corona kembali mewabah di Eropa, sehingga kebijakan lockdown dikhawatirkan harus kembali dilakukan. Dolar AS yang menguat pun membuat daya tarik emas memudar.
"Kita sedang menyaksikan kondisi penghindaran risiko mengambil alih. Artinya, Dolar akan terus menguat dan ada banyak tekanan terhadap harga emas dalam jangka pendek," kata Howie Lee, ekonom OCBC Bank.
Pernyataan Evans The Fed Semakin Menekan Emas
Presiden The Fed untuk wilayah Chicago, Charles Evans, memberikan pernyataan hawkish yang membuat para investor semakin enggan membeli emas saat ini. Evans mengatakan bahwa risiko-risiko ekonomi AS semakin panjang. Jika Kongres gagal menyepakati tambahan kebijakan stimulus, maka pemuliahan ekonomi AS bisa semakin lambat dan akan menghadapi dinamika resesi. Oleh karena itu, Evans mengutarakan jika The Fed punya peluang untuk menaikkan suku bunga sebelum inflasi mencapai rata-rata 2 persen.
"Kita juga sedang melihat sedikit pesimisme tentang stimulus fiskal dan hal ini kemungkinan dapat mengikis ekspektasi inflasi meski hanya sekelumit," kata Kyle Rodda, analis IG Markets. Ia menambahkan bahwa pasar masih mengekspektasikan perubahan kebijakan yang dapat mengarah pada penguatan harga emas. Tetapi, itu masih pandangan dalam jangka panjang.