EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.55   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Minyak Bertahan Dekat Level Tertinggi 3 Bulan

Penulis

Harga minyak mentah berada di jalur penguatan tiga minggu secara berturut-turut karena prospek cerah di tahun 2020 pasca tercapainya kesepakatan dagang AS-China.

Harga minyak dunia pada perdagangan hari Jumat (20/Desember) pagi stabil di dekat kisaran tertinggi sejak pertengahan September. Pada saat berita ini ditulis, harga minyak Brent berada di level $66.99 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $61.16 per barel, masih bertahan dekat harga tertinggi 3 bulan. Baik minyak Brent maupun WTI sama-sama bergerak dalam rentang sangat terbatas pada sesi Asia pagi ini, mengingat sepinya pasar yang menyambut liburan Natal dan Tahun Baru.

Harga Minyak Hari Ini

 

Ditopang Kesepakatan Dagang Dan

Bila mengacu pada pergerakan mingguan, maka harga minyak pada akhir pekan ini sejatinya berada di jalur penguatan 3 minggu berturut-turut. Reli harga emas hitam yang cukup impresif dalam beberapa waktu terakhir dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tensi perang dagang AS-China yang mereda setelah kedua negara mencapai kesepakatan fase satu.

Penghapusan tarif impor oleh AS terhadap barang-barang China berarti meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mendatang. Hal inilah yang mendasari reli bullish harga minyak, mengingat AS dan China merupakan konsumen utama minyak dunia. Apabila perekonomian kedua negara ini kembali bergairah, maka permintaan terhadap minyak ikut terkerek naik.

Pada hari Kamis (19/Desember) kemarin, China mengumumkan pembebasan tarif impor untuk enam produk minyak dan kimia asal negeri Paman Sam. Langkah Beijing ini diyakini menjadi simbol itikad baik dalam upaya penyelesaian sengketa dagang dengan AS.

"Kondisi dunia saat ini, dengan tensi perdagangan yang semakin mencair, menjadi pengerak utama optimisme pasar dalam melihat prospek tahun 2020," kata ekonom ANZ dalam sebuah catatan.

Faktor lain yang hingga kini terus menyokong harga minyak adalah rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+) yang sepakat memperpanjang upaya pemangkasan produksi pada 1 Januari mendatang. Mereka berencana memotong output 500 ribu bph (barel per hari), menyusul kebijakan Arab Saudi dkk yang menurunkan produksi hingga 1.2 juta bph sepanjang 2019.

291389
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.