EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.510   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,373.40/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 4 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 10 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Tembus 100 Dolar Di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Penulis

Harga minyak mentah tipe Brent menembus ambang USD100 per barel untuk pertama kalinya sejak tahun 2014, sementara WTI mendaki ke kisaran USD99 dolar per barel.

Seputarforex - Serangan militer Rusia atas Ukraina hari ini (24/Februari) memicu gejolak besar di pasar komoditas energi. Harga minyak mentah tipe Brent menembus ambang USD100 per barel untuk pertama kalinya sejak tahun 2014, sementara WTI mendaki ke kisaran USD99 dolar per barel.

Brent Crude OilGrafik Harga Minyak Mentah Brent (Daily)

Sejak ketegangan Rusia-Ukraina mengemuka, pelaku pasar mencemaskan nasib pasokan energi Eropa. Sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia, Rusia terutama menjual minyak mentahnya ke pabrik-pabrik pengilangan di Eropa. Rusia juga memasok sekitar 35% kebutuhan gas Eropa. Sedangkan Ukraina termasuk salah satu jalur distribusi penting dalam rute Rusia-Eropa.

Jerman sebelumnya telah mensuspensi pembangunan jalur pipa Nord Stream 2 yang sedianya akan menyalurkan gas Rusia ke Jerman via Baltik. Kabar itu saja sudah cukup menegangkan bagi pelaku pasar. Kabar baru tentang serangan frontal militer Rusia ke Ukraina semakin memperburuk kekhawatiran atas stabilitas pasokan energi global.

"Pengumuman Rusia tentang operasi militer khusus ke Ukraina telah mendorong Brent ke angka USD100/bbl," kata Warren Patterson, kepala riset komoditas ING, "Ketidakpastian baru ini berkembang selama masa ketika pasar minyak sudah ketat, memang membuatnya (makin) rentan, sehingga harga-harga kemungkinan akan tetap bergejolak dan meningkat."

"Bukan hanya risiko geopolitik yang menjadi masalah, melainkan pengetatan pasokan (energi) lebih lanjut," kata Howie Lee, ekonom OCBC, "Pasokan minyak Rusia akan hilang dalam semalam jika dihadapkan dengan sanksi (sanksi langsung atas sektor energi -red) ... dan OPEC tidak dapat memproduksi cukup cepat untuk menutupi lubang yang menganga ini."

Kesepakatan baru antara Iran dan AS dapat membantu meringankan krisis energi Eropa. Namun, diskusi antara kedua belah pihak masih terus berlanjut di Wina, Austria.

Download Seputarforex App

297357
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.