EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,054.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 56 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 57 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Core PCE AS Turun, Dolar Stabil

Penulis

Inflasi PCE AS yang tak memenuhi ekspektasi seolah mengonfirmasi pandangan The Fed bahwa kenaikan inflasi saat ini hanya bersifat sementara. Dolar AS pun tak banyak berubah.

Seputarforex - Dolar AS tak menunjukkan reaksi besar setelah rilis data inflasi inti PCE dan Consumer Spending AS Jumat (25/Juni) malam ini. Indeks Dolar diperdagangkan stabil di 91.85 dalam volume perdagangan yang tipis.

dxy

Indeks Core Personal Consumption Expenditures (PCE) AS tumbuh 0.5% pada bulan Mei, lebih rendah dari pencapaian bulan sebelumnya yang 0.7%. Data inflasi yang paling diperhatikan The Fed tersebut juga tak setinggi ekspektasi kenaikan 0.6%. Meski demikian, indeks Core PCE berada di 3.4% dalam basis tahunan, level tertinggi sejak April 1992.

Sementara itu, data Consumer Spending tercatat 0.0% pada bulan Mei. Data ini mengambil porsi lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi Amerika Serikat, sehingga dianggap cukup berdampak oleh para pelaku pasar. Meskipun tidak mencatatkan pertumbuhan di bulan Mei, angka untuk bulan April direvisi naik dari 0.5% menjadi 0.9%.

 

Pasar Mulai Tenang

Mengomentari data-data ekonomi AS malam ini, Direktur BK Asset Management Borris Schlossberg mengatakan bahwa yang paling menarik adalah absennya kenaikan inflasi. Seperti yang telah diketahui, kenaikan inflasi AS menjadi isu utama yang melatarbelakangi pergerakan pasar belakangan ini. Hal itu semakin diramaikan oleh pernyataan The Fed terkait rencana Rate Hike di tahun 2023.

Namun kemudian, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam testimoni terbarunya telah meredam ekspektasi kenaikan suku bunga. Menurut Schlossberg, hal itulah yang kemungkinan berhasil menenangkan pasar dari dorongan aksi beli. Terlebih lagi, data PCE yang lebih rendah daripada ekspektasi seolah menguatkan pernyataan Powell yang kembali mengulang bahwa kenaikan inflasi hanya sementara.

Analis Khoon Goh dari ANZ mengatakan bahwa isu berikutnya adalah negara maju mana yang menunjukkan peningkatan ekonomi signifikan dan menjadi lebih hawkish seperti The Fed.

"Fase berikutnya untuk pasar forex adalah siapa selanjutnya. The Fed telah mengubah sentimen mereka dan berbalik lebih hawkish untuk alasan yang bagus: ekonomi AS mengalami kemajuan. Namun, bukan hanya ekonomi AS yang membaik... Menurut saya itulah mengapa Dolar AS tidak perlu terus menguat," tutur Goh sebelum data inflasi PCE AS dirilis.

Download Seputarforex App

295940
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.