EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,100.23   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 22 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

Jerman Peringatkan Mengenai Perang Mata Uang

Penulis

Menteri Keuangan Jerman memperingatkan bahaya intervensi negara di pasar valuta asing, saat para pejabat utama dari kelompok 20 bertemu di tengah kekhawatiran "perang mata uang".

Menteri Keuangan Jerman memperingatkan bahaya intervensi negara di pasar valuta asing, saat para pejabat utama dari kelompok 20 bertemu di tengah kekhawatiran "perang mata uang".

Pertemuan para menteri keuangan G20 diperkirakan akan didominasi oleh keputusan kontroversial bank sentral Jepang untuk "pelonggaran moneter" guna meningkatkan ekonominya, yang juga memiliki pengaruh melemahkan yen di pasar.

Kelompok Tujuh (G7) negara terkaya di dunia — termasuk Jepang — mengeluarkan pernyataan untuk menenangkan pasar dengan menyatakan komitmen terhadap "nilai tukar ditentukan pasar".

Pelaku pasar finansial sudah menyaksikan adanya devaluasi mata uang di luar kebiasaan dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya adalah pelemahan kurs Yen terhadap nyaris seluruh mata uang utama dunia dan penguatan Euro versus Dollar. Yen telah melemah sejalan dengan popularitas Shinzo Abe dalam kancah politik Jepang.

Ia adalah sosok yang sejak lama menginginkan lahirnya kebijakan stimulus yang agresif demi kemajuan ekonomi negerinya. Abe benar-benar membuktikan pidato-pidato kampanyenya saat resmi menduduki jabatan perdana menteri. Rangkaian kebijakan anti-deflasi dan stagnasi sudah dicanangkan melalui penggelontoran uang negara dalam jumlah masif. Pemerintah bahkan ngotot meminta Bank of Japan untuk mengubah target inflasi menjadi 2%.

Lebih dari itu, program pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah tidak terbatas telah membuat kurs Yen melemah sebanyak 20% terhadap Dollar sejak awal Oktober. Sementara untuk bulan ini, Yen sudah tercatat melemah sebanyak 9% versus Euro.

Tidak seperti perang konvensional yang mengokang senjata, perang mata uang internasional melibatkan sejumlah kebijakan domestik untuk menekan nilai tukar. Kekhawatiran ancaman perang mata uang dipicu oleh kebijakan Pemerintah Jepang yang melonggarkan kebijakan moneter dan menggelontorkan stimulus fiskal guna menekan yen. Yen yang lebih lemah dipercaya akan mampu meningkatkan daya saing ekspor, sehingga Jepang bisa keluar dari resesi dan deflasi.

Perang mata uang global menjadi isu hangat dalam pertemuan G-20 di Moskow, Rusia pada pekan ini. Forum G-20 berusaha menemukan kesepakatan menyikapi kebijakan ekspansif Jepang yang ingin menyeret turun nilai tukar yen, guna mengejar inflasi dan peningkatan ekspor.

 

116516
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.