EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.07   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Laju Inflasi Jepang September Melambat, BOJ Kian Diragukan

Penulis

Jepang merilis serangkaian data ekonomi di hari Jumat (31/10) pagi ini. Yang pertama adalah data inflasi, dimana indeks harga konsumen (CPI) Jepang melambat pada bulan September. Kenaikan indeks harga konsumen inti, termasuk harga makanan, di Jepang tercatat sebesar 3 persen di akhir kuartal ketiga, sejalan dengan prediksi para analis.

Jepang merilis serangkaian data ekonomi di hari Jumat (31/10) pagi ini. Yang pertama adalah data inflasi, dimana indeks harga konsumen (CPI) Jepang melambat pada bulan September. Kenaikan indeks harga konsumen inti, termasuk harga makanan, di Jepang tercatat sebesar 3 persen di akhir kuartal ketiga, sejalan dengan prediksi para analis. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kenaikan inflasi pada bulan Agustus sebesar 3.1 persen.

yen


Inflasi Melambat, Penganguran Meningkat

Secara tahunan, inflasi Jepang tercatat baru mengalami laju 1 persen pada bulan September, melambat dari laju 1.1 persen pada bulan Agustus. Hal ini makin memicu skeptisme publik bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) tidak bisa mencapai target inflasi 2 persen tahun ini.

Data kedua yang dirilis pagi ini dari Jepang adalah data mengenai tingkat pengangguran di Jepang yang mengalami kenaikan pada bulan September, yaitu sebanyak 3.6 persen, sesuai dengan ekspektasi para analis. Pada bulan sebelumnya, tingkat pengangguran di Jepang adalah 3.5 persen.

Selain itu ketersediaan lapangan kerja merosot untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun ini. Rasio pelamar kerja pada bulan September adalah 1.09, menurun dari 1.10 pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai kehilangan momentum.

USD/JPY merespon laporan tersebut dengan naik tipis 0.07 persen untuk diperdagangkan di kisaran 109.29. Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, dijadwalkan akan menggelar konferensi pers terkait kebijakan moneter BOJ pada pukul 10:30 WIB nanti.

209791
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.