EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.14/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,809.61   |   Nasdaq 15,868.59   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 9 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 14 jam lalu, #Saham AS

Minyak Terdukung Prospek Stimulus, COVID-19 Masih Jadi Isu

Penulis

Harga minyak sedikit menguat karena ditopang oleh optimisme paket stimulus AS. Namun, pandemi COVID-19 menjelang musim dingin masih mengintai.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat tipis pada sesi Asia hari Rabu (21/Oktober). Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $42.76 per barel, menguat 0.36 persen dari level open harian. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran $41.21 per barel, menguat 0.67 persen secara harian.

Harga Minyak Menguat Tipis
Secara garis besar, minyak Brent dan WTI bergerak stabil di dekat level tertinggi sejak September, dan berusaha menguat lebih jauh untuk mendekati kisaran tertinggi sejak era pandemi.

 

Harga Minyak Dibayangi Beberapa Sentimen

Harga minyak tidak banyak bergerak dalam sebulan terakhir karena tarik menarik berbagai sentimen, mulai dari semakin ketatnya pasokan minyak karena badai tropis, hingga peluang meningkatnya permintaan global dari China.

Yang paling disorot pasar saat ini adalah semakin dekatnya kesepakatan stimulus fiskal AS. Pembicaraan terakhir antara pihak Demokrat dan Republik dilaporkan berlangsung positif dan akan kembali dilanjutkan pada hari ini.

"Jika kesepakatan stimulus dapat tercapai, maka saya pikir itu akan mendukung (harga minyak). Namun apabila kesepakatan gagal, saya pikir akan cukup merugikan bagi pergerakan harga minyak," kata John Kilduff dari Again Capital New York.

Sayangnya, beberapa analis cenderung skeptis dalam memandang kesepakatan stimulus AS. "Bahkan ketika stimulus benar-benar tercapai, tidak tertutup kemungkinan selera pasar kembali terpukul karena fenomena buy the rumor, sell the news… Kami melihat ada peluang sell saat harga minyak kontrak desember berada di atas $42," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Terlepas dari beberapa faktor pendukung kenaikan harga minyak yang telah disebutkan, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 pada musim dingin nanti masih menjadi penghalang reli harga minyak. Apalagi, penyebaran virus Corona di Eropa telah semakin mengkhawatirkan, dan memicu diberlakukannya kembali aturan pembatasan yang dapat membebani pemulihan kawasan Euro.

Download Seputarforex App

294461
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.