Seputarforex - Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa Non Farm Payroll bertambah 1.763 juta pada bulan Juli 2020. Meskipun turun dari rekor bulan Juni yang mencapai 4.8 juta, data tersebut masih lebih tinggi daripada ekspektasi pertambahan 1.6 juta. Lonjakan infeksi virus Corona dan pemberlakuan kembali pembatasan sosial di sejumlah negara bagian, rupanya belum berpengaruh signifikan terhadap sektor ketenagakerjaan.
Tingkat pengangguran AS yang dirilis bersamaan dengan data NFP turut membukukan hasil positif. Tingkat Pengangguran turun dari 11.1 persen ke 10.2 persen pada bulan Juli, lebih baik daripada ekspektasi pasar yang mengekspektasikan penurunan ke 10.5 persen saja. Sementara itu, Upah Rata-Rata Pendapatan Per Jam (Average Hourly Earnings) naik dari -1.3 persen menjadi 0.2 persen, mengungguli ekspektasi kenaikan -0.5 persen.
Menanggapi rilis data ketenagakerjaan AS pada Jumat (07/Agustus) malam ini, analis Michelle Meyer dari Bank of America menilai bahwa pasar tenaga kerja terus pulih di tengah ketidakpastian. Akan tetapi, jalan ke depan masih akan penuh tantangan. Meskipun tampak membaik, Meyer mencatat bahwa 42 persen pekerjaan yang hilang sejak pandemi virus Corona membutuhkan perjuangan berat untuk bisa pulih.
"Dalam tahap pemulihan paling awal, memang akan lebih mudah untuk mengembalikan para pekerja dengan cepat, hanya untuk memfungsikan operasi," kata Meyer, "(namun ini) bukan berarti (pasar tenaga kerja) akan seketika kembali ke level sebelum COVID. Ini merupakan (bagian dari) proses pemulihan saja,"
Dolar AS Semakin Menguat
Dolar AS yang sebelumnya sudah terdukung oleh eskalasi konflik AS-China semakin memantapkan penguatan. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.8 persen ke 93.50. Di lain pihak, EUR/USD anjlok 0.90 persen ke 1.1771.
Sebagai informasi, para investor kembali membeli Dolar AS setelah Presiden Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan ByteDance dan Tencent Holdings Ltd. Perusahaan-perusahaan asal China tersebut adalah penyedia aplikasi kekinian termasuk TikTok dan aplikasi pesan WeChat.
Menurut Esther Maria Reichelt dari Commerzbank, data ekonomi yang lebih baik daripada ekspektasi membuat Dolar AS lebih mudah menambah apresiasi.