Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melempem pada kisaran 93.60-an dalam perdagangan hari ini (8/Oktober). Ketidakpastian politik menjadi aktor utama yang mengakibatkan lesunya perdagangan Greenback versus mata uang-mata uang lain. Sementara itu, notulen FOMC mengungkap fakta bahwa para pejabat top The Fed pun mencemaskan strategi suku bunga baru yang dicanangkan oleh Ketua Jerome Powell.
Presiden AS Donald Trump kembali hadir sebagai elemen ketidakpastian terbesar di pasar setelah mengalahkan virus Corona. Ia sempat meruntuhkan pasar dengan memblokir rencana stimulus fiskal tambahan, tetapi beberapa jam kemudian meralat pernyataannya sendiri. Ia menyatakan siap menandatangani stimulus untuk membantu usaha kecil, individual, dan maskapai.
Sebagian pelaku pasar kini mulai optimis terhadap prospek stimulus lagi, sehingga permintaan terhadap aset safe haven berkurang dan ekuitas menanjak. Namun, sebagian besar masih memilih untuk wait-and-see hingga rincian yang lebih konkret mengemuka.
Rilis notulen FOMC tadi pagi sempat diharapkan untuk menyediakan katalis, tetapi ternyata berakhir sebagai non-event. Tak ada fakta baru yang tersampaikan, kecuali bahwa sejumlah anggota FOMC tak setuju terhadap kerangka strategi baru yang diumumkan sebagai hasil dari rapat terakhir.
Pernyataan FOMC dari rapat terakhir menyebutkan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga nyaris nol hingga inflasi berada dalam jalur untuk melebihi target 2 persen secara moderat. FOMC juga memproyeksikan suku bunga mungkin tetap nyaris nol hingga akhir 2023.
Ternyata, 2 dari 12 anggota voting FOMC menolak panduan kebijakan baru itu. Kegelisahan juga merebak diantara 7 anggota non-voting FOMC. Mereka menilai panduan ini dapat membatasi fleksibilitas bank sentral, serta memengaruhi opini pasar tentang suku bunga ke depan hingga menimbulkan ketidakseimbangan di pasar keuangan.