Dolar New Zealand mulai meniti kenaikan terhadap Dolar AS menuju level 0.7252 pada hari Selasa (31/Agustus) siang ini kendati laporan kepercayaan bisnis New Zealand pagi tadi tercatat sedikit menurun pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan Juli, karena para petani masih dalam kondisi yang cukup stabil meski sektor manufaktur dan ritel tidak terlalu optimis.
Outlook bisnis yang disurvei oleh ANZ menunjukkan, jumlah perusahaan yang optimis turun 15.5 persen dari 16 persen pada bulan Juli dan menurun 20.2 persen pada bulan Juni. Aktivitas kepemilikan meningkat ke angka 33.7 persen dibandingkan dengan kenaikan 31.4 persen pada bulan sebelumnya.
Naiknya Harga Susu
Perubahan terbesar dalam kepercayaan konsumen datang dari sektor agrikultural, dimana sekitar 11.1 persen responden mengaku prihatin akan outlook ekonomi New Zealand padahal pada bulan sebelumnya, petani yang pesimis pada outlook ekonomi New Zealand mencapai 26.3 persen. Kenaikan tersebut bersamaan dengan perolehan yang terjadi dalam lelang GDT, yakni kenaikan sebanyak 19 persen ke harga 2,965 Dolar AS, tertinggi sejak bulan Oktober tahun lalu.
Kenaikan harga tersebut membuat Fonterra Cooperative Group merasa yakin untuk mengangkat harga jual susu saat keluar dari gerbang pertanian (farmgate) sebanyak 50 sen menjadi $4.75 per kilogram susu padat pekan lalu.
"Kenaikan harga susu, meski tidak memudarkan tantangan yang akan dihadapi oleh sektor ini ke depan, membantu menjinakkan sejumlah risiko penurunan ekstrim," kata Cameron Bagrie, Kepala Ekonom bank ANZ yang dikutip oleh Scoop.
Menyusul laporan tersebut, NZD/USD naik ke kisaran 0.7246 dari level rendah 0.7204 yang tercapai malam tadi. Pada dasarnya Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor pagi ini. Namun, menurut Jason Wong, analis di Bank of New Zealand, pasar perlahan-lahan kehilangan ketertarikannya akan peluang kenaikan tingkar suku bunga AS pada bulan September, dan beralih pada bulan Desember. Kondisi inilah yang berpotensi menguatkan Dolar New Zealand terhadap Dolar AS.
