EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

Pakta Dagang Fase Satu Tak Kunjung Diteken, Harga Emas Naik

Penulis

Baik AS maupun China belum memastikan tanggal pakta dagang akan ditandatangani. Situasi ini dianggap sebagai peningkatan ketidakpastian, sehingga harga emas naik.

Seputarforex.com - Harga emas naik di sesi perdagangan Senin (23/Desember) malam, terdongkrak oleh ketidakpastian yang kembali menggelayuti kesepakatan dagang AS-China. Kenaikan harga emas ini terjadi meski volume perdagangan sedang rendah jelang liburan, serta Dolar AS yang stabil di level tinggi.

Harga emas spot naik 0.4 persen ke $1,483.07 per ounce pada pukul 13:41 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak tanggal 12 Desember di kisaran $1,485. Sementara itu, harga emas futures naik 0.4 persen ke $1,486.80 per ounce, dan XAU/USD pada grafik ini diperdagangkan di 1,482.89, naik 0.33 persen dari harga Open harian.

xauusd

Kesepakatan dagang Fase Satu telah resmi diumumkan sejak pekan lalu, dan Menkeu AS telah membidik Januari 2020 sebagai waktu ideal bagi penandatanganan pakta tersebut. Namun, hingga hari ini belum ada kepastian tentang rincian kesepakatan dan kapan tanggal persisnya hasil perundingan AS-China akan ditandatangani.

Sabtu lalu (21/Desember), Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memastikan bahwa Washington dan Beijing akan "sesegera mungkin" menandatangani pakta perdagangan yang mereka sebut dengan Fase Satu. Akan tetapi, tetap saja Trump tak menyebutkan detail yang pasti sehingga pasar masih bertanya-tanya.

"Kita belum mendengar sesuatu yang konkret tentang pembicaraan dagang antara AS dan China sejauh ini... Belum ada yang diselesaikan, cuma banyak pembicaraan dan tak ada tindakan nyata," kata Afshin Nabavi, analis logam mulia dari MKS SA.

Analis lain, Jigar Trivedi dari Anand Rathi Shares & Stock Brokers di Mumbai juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut Trivedi, fokus utama pasar emas saat ini adalah kapan dan syarat apa saja yang akan dimasukkan ke dalam kesepakatan dagang AS-China. Sayangnya, kedua negara itu belum bisa memastikannya.

Ketidakpastian ini membuat para pelaku pasar masih merasa perlu untuk memiliki emas sebagai safe-haven, sehingga permintaan terhadap emas tak berkurang meski Dolar AS terbilang kuat pada waktu yang sama. Para spekulator juga menaikkan posisi bullish mereka di bursa komoditas COMEX hingga pekan yang berakhir pada tanggal 17 Desember.

291417
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.