Seputarforex - Harga emas turun di sesi perdagangan Senin (30/Agustus) malam setelah melonjak pasca pidato Powell The Fed di Jackson Hole akhir pekan lalu. Kenaikan Dolar AS dari level rendahnya membuat bullish emas terbentur. Para investor juga mulai waspada akan riilis data ketenagakerjaan AS pada Jumat pekan ini.
Harga emas spot turun 0.3% ke $1811.13 per ounce, sementara harga emas futures di Comex New York turun 0.2% ke $1815.30. Grafik XAU/USD berikut menunjukkan penurunan harga emas 0.37% ke $1809.73.
Indeks Dolar AS merangkak naik dari level rendah dua pekan pasca pidato Powell. Sebelumnya, pasar sempat menilai jika pernyataan Powell di simposium Jackson Hole bernada dovish; minat pasar terhadap Dolar AS pun turun dan emas mengambil peluang ini untuk membentuk lonjakan. Namun, para investor telah mempertimbangkan ulang pernyataan tersebut pada awal pekan ini. Powell tidak menyebutkan waktu spesifik untuk memulai tapering seiring munculnya risiko evaluasi terkait kenaikan kasus COVID Delta.
"Pasar mulai memahami bahwa akan ada suatu tapering tahun ini, tetapi mungkin tidak akan dengan intensitas yang akan menghantui pasar," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Terlepas dari dinamika tersebut, analis Julius Baer, Carsten Menke, berpendapat bahwa emas dan perak pada dasarnya tidak terdampak secara fundamental atas pidato Powell di Jackson Hole. Menurutnya, pemulihan ekonomi dan inflasi adalah dua kunci utama yang diperhatikan pasar. "Kami masih sangat yakin dengan kelanjutan pemulihan ekonomi dan lonjakan inflasi AS yang bersifat sementara. Hal itulah yang membuat harga emas dan perak agak turun," kata Menke.
Ke depan, Jim Wyckoff memperingatkan bahwa antisipasi menjelang rilis data Non Farm Payroll AS pada hari Jumat nanti dapat kembali membebani harga emas. NFP AS yang lebih baik daripada ekspektasi dapat memperkuat sikap hawkish para pejabat The Fed. Sejumlah pejabat The Fed memang telah menggaungkan wacana pentingnya moneter yang sedikit lebih ketat daripada saat ini.
