EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,154.79   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Persedian AS Menyusut, Harga Minyak Merayap Naik

Penulis

Meningkatnya aktivitas ekonomi selama musim panas menyebabkan persediaan minyak AS menyusut cukup signifikan pada perhitungan minggu lalu. Kondisi ini mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia terpantau menguat pada perdagangan Asia hari Rabu (28/Juli), setelah stok minyak AS dilaporkan mengalami penyusutan. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent berada di kisaran $74.82 per barel atau menguat 0.24 persen secara harian. Minyak WTI (West Texas Intermediate) juga menguat di kisaran $72.31 per barel, naik 0.29 persen dari harga Open harian.

Harga minyak naik

Dalam data terbaru yang menghimpun perhitungan pekan lalu, American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS turun sebanyak 4.728 juta barel. Penurunan ini lebih dalam ketimbang forecast penyusutan sebesar 3.433 juta barel saja.

Sementara itu, persediaan bensin AS juga turun 6.23 juta barel pekan lalu. Ini menjadi penyusutan stok bahan bakar kendaraan bermotor terbesar sejak bulan Maret. Pasokan minyak memang semakin ketat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi AS dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut para analis, kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun karena didukung oleh beberapa katalis. Salah satunya adalah aktivitas ekonomi di banyak negara yang semakin pulih dari dampak pandemi.

 

Harga Minyak Dibayangi Lonjakan Kasus COVID-19 Dan Rencana OPEC+

Kebangkitan kasus virus Corona varian Delta akhir-akhir ini berpotensi mengancam permintaan minyak dunia. Pasalnya, beberapa negara telah memberlakukan kebijakan pembatasan yang berisiko mengancam pemulihan ekonomi global.

Disamping kekhawatiran terkait virus Corona varian Delta, langkah OPEC+ yang akan kembali meningkatkan produksi minyak pada awal Agustus nanti kemungkinan bisa meredam lonjakan harga minyak. Namun, tidak tertutup kemungkinan jika organisasi tersebut akan melakukan intervensi lanjutan apabila terjadi penurunan tajam pada permintaan minyak.

Secara garis besar, prospek harga minyak ke depan diperkirakan tetap bullish meski dibayangi oleh kekhawatiran gelombang baru virus Corona. Analis memperkirakan harga minyak akan stabil di atas kisaran $60 per barel hingga akhir tahun mendatang.

Download Seputarforex App

296116
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.