Seputarforex - Pada hari Rabu (03/Februari), Biro Statistik Nasional China merilis data PMI Jasa yang menurun dari 56.3 menjadi 52.0 pada bulan Januari. Laporan yang didasarkan pada hasil survei Caixin tersebut lebih rendah dari ekspektasi ekonom untuk kenaikan ke level 55.5, sekaligus menorehkan rekor ekspansi terlemah dalam sembilan bulan terakhir.
Rilis data PMI Jasa China yang terbilang cukup mengecewakan di awal tahun ini semakin melengkapi sentimen negatif yang sebelumnya datang dari sektor manufaktur. Hal ini tidak terlepas dari memburuknya pertumbuhan pekerjaan baru akibat permintaan domestik maupun luar negeri yang lesu. Kendati masih berada dalam trend peningkatan, namun pertumbuhan pekerjaan baru di perusahan jasa China melambat signifikan sejak beberapa bulan terakhir.
Mengomentari data PMI Jasa China pagi ini, Ekonom Senior Caixin Insight Group, Wang Zhe, mengatakan, "Pada bulan Januari, aktivitas jasa dan bisnis China turun cukup signifikan dari 56.3 ke 52.0 dan menjadi level terendah dalam sembilan bulan terakhir… Secara garis besar, pemulihan sektor jasa dan pelayanan pasca pandemi terus berlanjut, hanya saja berada pada kecepatan yang lebih lambat."
Wang Zhe mencatat ada beberapa kondisi yang terjadi pada sektor Jasa China di bulan Januari:
- Pertama, penawaran dan permintaan di sektor jasa berkembang dalam skala yang lebih rendah. Sub-indikator yang mengukur aktivitas bisnis, total bisnis baru, dan bisnis ekspor mengalami penurunan selama dua bulan berturut-turut.
- Kedua, Perbaikan pasar tenaga kerja di sektor jasa China telah kehilangan momentum, mengacu pada sub-indikator pekerjaan yang turun ke level terendah enam bulan meskipun masih berada di zona positif.
- Ketiga, sub-indikator untuk biaya bahan baku tetap tinggi, sementara kenaikan biaya tenaga kerja dan transportasi turut menambah peningkatan biaya input perusahaan.
- Keempat, sektor jasa China tetap positif secara keseluruhan, tapi prospek ke depannya masih dibayangi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi.