Seputarforex - Pada hari Rabu (03/Maret), Biro Statisik Nasional China mempublikasikan data PMI Jasa versi Caixin yang turun dari 52.0 ke 51.5 di bulan Februari. Angka ini merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam 10 bulan terakhir. Tidak jauh berbeda dari hasil periode sebelumnya, penurunan ekspansi disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang memangkas tenaga kerja untuk menekan biaya operasional.
Dalam laporan PMI Caixin yang mensurvei usaha kecil-menengah, pesanan baru mencapai level terendah dalam 10 bulan. Kondisi ini dipicu oleh kenaikan kasus virus Corona yang menyebabkan kekhawatiran sehingga menghambat permintaan pasar.
Namun demikian, para analis masih menganggap perlambatan ekspansi jasa China masih dalam batasan wajar dan mencerminkan penyesuaian strategi bisnis perusahaan China.
Ekonom Senior di Caixin Insight Group, Dr. Wang Zhe, mengatakan bahwa indeks aktivitas bisnis layanan China di bulan Februari memang melambat dalam 3 bulan terakhir dan mencapai titik terendah sejak April 2020. Hal ini seiring dengan melemahnya momentum pemulihan sektor jasa pasca pandemi. Namun, Wang Zhe menyimpulkan beberapa poin sebagai berikut:
- Baik permintaan dan penawaran sektor jasa China tetap berekspansi dalam 10 bulan terakhir meskipun dalam laju yang lebih lambat. Sebagian besar dipengaruhi oleh gelojak pasar domestik atas kekhawatiran peningkatan kasus COVID dan penurunan permintaan ekspor.
- Sektor tenaga kerja di industri jasa China melemah setelah sempat meningkat selama enam bulan beruntun. Hal ini dipicu oleh banyaknya perusahaan memangkas jumlah pegawai untuk efisiensi di tengah lesunya permintaan pasar.
- Tekanan inflasi meningkat cukup signifikan karena didorong oleh kenaikan bahan baku dan biaya operasional termasuk biaya tenaga kerja. Inflasi di sektor jasa tercatat meningkat dalam laju tercepat sejak 2012.
- Secara garis besar, perusahaan jasa China tetap optimis terhadap pemulihan ekonomi dan sangat yakin bahwa dampak pandemi akan segera berakhir.