EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,378.64/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 18 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Powell Konfirmasi Rate Hike Bulan Maret, Dolar Menanjak

Penulis

Dalam testimoni terbaru, Powell mengatakan rate hike bulan Maret akan sesuai jadwal. Jika lonjakan inflasi AS tidak kunjung reda, kenaikan suku bunga lebih agresif mungkin bisa terjadi.

Seputarforex - Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS akan mulai berhati-hati menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini. Selain itu, ia juga mengindikasikan kesiapan bank sentral untuk bergerak secara lebih agresif jika lonjakan inflasi tak kunjung teratasi.

Powell Singgung Rate Hike Maret,
Pasar sejauh ini memang telah mengantisipasi kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan 15-16 Maret mendatang. Namun, investor masih berada dalam fase "wait and see" mengenai prospek kenaikan suku bunga lanjutan. Dalam testimoni terbaru di depan House of Representative AS, Powell tidak mengesampingkan rencana untuk mendorong suku bunga hingga di atas 2.5 persen jika beberapa rate hike gagal menjinakkan inflasi.

Perlu diketahui bahwa, tingkat inflasi AS saat ini sudah tiga kali lipat dari target bank sentral yang hanya sebesar 2.0 persen. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintahan presiden Joe Biden dan anggota kongres dalam event dengar pendapat yang baru saja digelar.

Secara ringkas, Powell menggambarkan kondisi saat ini sebagai benturan antara permintaan pasar yang kokoh dan kendala rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi. Tidak lupa, Powell juga menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai game changer karena memiliki konsekuensi yang tidak dapat diprediksi secara tepat. Powell mengatakan bahwa The Fed telah mulai menganalisis setiap skenario yang dapat terjadi atas dampak perang Rusia-Ukraina.

"Efek jangka pendek pada ekonomi AS atas invasi Rusia ke Ukraina, baik itu mengenai sanksi maupun peristiwa yang akan datang tetap sangat tidak pastiā€¦ Untuk itu, perlu bagi The Fed untuk membuat kebijakan moneter yang tepat karena perekonomian berkembang dan dinamika dapat berubah dengan cepat. Kami harus gesit menyesuaikan kebijakan yang mengacu situasi terkini," kata Powell.

 

Dolar AS Menguat

Testimoni Powell sedikit banyak menyokong pergerakan Dolar AS terhadap mata uang mayor lain. DXY yang mengukur kekuatan Dolar secara umum saat ini berada pada kisaran 97.55, menguat 0.2 persen secara harian. Dolar AS diketahui menguat tajam terhadap Euro, namun melemah terhadap mata uang komoditas seperti AUD dan CAD di tengah lonjakan harga komoditas.

Powell Singgung Rate Hike Maret,

Download Seputarforex App

297402
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.