Seputarforex.com - Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa kemungkinan tidak akan ada lagi pemotongan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan, selama kondisi ekonomi AS masih seperti saat ini.
Hal tersebut disampaikannya pada hari Kamis (31/Oktober) dini hari, dalam konferensi pers beberapa saat pasca pengumuman pemotongan suku bunga The Fed untuk ketiga kalinya di tahun ini. Powel mengindikasikan bahwa "mid-cycle adjusment" yang pernah ia sebutkan dalam pidatonya beberapa bulan lalu, sudah mendekati titik akhir.
"Kami melihat bahwa kebijakan moneter saat ini, kemungkinan masih akan sesuai, selama informasi-informasi tentang ekonomi AS masih konsisten dengan Outlook kami," kata Powell di hadapan pers.
Dalam pernyataannya tersebut, Powell juga mendeskripsikan bahwa kebijakan moneter masih berada dalam "tempat yang bagus" karena "Outlook dasar ekonomi masih sesuai harapan". Kemudian, ia kembali mengulang bahwa kebijakan kali ini "kemungkinan masih sesuai" dan menegaskan level suku bunga sekarang ini akan dipertahankan selama Outlook ekonomi AS masih sesuai dengan ekspektasi bank sentral.
Para anggota rapat FOMC menyetujui pemotongan suku bunga sebanyak seperempat persen ke target Fed Rate baru di 1.5 persen-1.7 persen. Kebijakan ini diambil dengan dua alasan utama, yakni melambatnya pertumbuhan global yang dan inflasi AS yang rendah.
Kendati demikian, para komite sudah menghilangkan kata kunci "bertindak dengan sesuai untuk menjaga ekspansi" yang dalam pernyataan kebijakan sebelumnya masih dicantumkan, dan diasumsi sebagai sentimen dovish oleh pasar.
Dolar AS Tergelincir Setelah Menguat Sesaat
Rate Cut The Fed yang diiiringi dengan pernyataan hawkish dari Powell tersebut, sempat membuat Dolar AS melesat. Indeks Dolar AS (DXY) dalam sempat naik ke level tinggi 98.00, tetapi satu jam kemudian justru ditutup dengan penurunan di time frame hourly. Saat berita ini ditulis di sesi Asia, DXY diperdagangkan di level 97.40