Seputarforex.com - Euro diperdagangan sideways versus Dolar AS dalam perdagangan hari ini (12/Februari). Euro juga melemah hingga 0.3 persen ke kisaran 0.8400-an versus Poundsterling. Lesunya output industri Zona Euro akhir tahun lalu menggarisbawahi besarnya tantangan yang akan dihadapi kawasan dalam beberapa bulan ke depan. Sebagai perbandingan, data produksi industri Inggris tahun lalu juga mengecewakan, tetapi indikator ekonomi lain lebih cemerlang.
Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com
Eurostat melaporkan bahwa produksi industri tercatat -2.1 persen (Month-over-Month) pada bulan Desember 2019, rekor paling buruk dalam hampir empat tahun terakhir. Dalam basis tahunan, pertumbuhan produksi industri bahkan tercetak -4.1 persen; jauh lebih buruk dibanding estimasi (-2.3 persen) maupun catatan periode sebelumnya (-1.7 persen).
Pelemahan produksi industri akhir tahun lalu disinyalir berhubungan dengan sejumlah faktor temporer. Antara lain demo di Prancis dan liburan panjang di Jerman. Akan tetapi, tak dapat dipungkiri pula bahwa banyak perusahaan terdampak oleh perlambatan ekonomi global, risiko perang dagang, juga brexit.
Kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China telah memudarkan ancaman risiko perang dagang. Akan tetapi, perundingan dagang antara Inggris dan Uni Eropa baru akan dimulai. Di sisi lain, wabah virus Corona menghadirkan ancaman ekonomi baru bagi dunia. Banyak perusahaan di China masih ditutup tanpa kejelasan kapan operasional akan dimulai kembali, sehingga bisa mengakibatkan gangguan dalam rantai distribusi multinasional.
Maeva Cousin dari Bloomberg mencatat, "Dengan industri kawasan (Zona Euro) mengakhiri 2019 dengan pijakan yang sangat lemah, keseimbangan risiko pada outlook 2020 jelas tetap condong ke sisi bawah -hal ini kemungkinan meredam suara ECB yang baru-baru ini berubah menjadi sedikit optimistis."