EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Prospek Permintaan Meredup, Reli Harga Minyak Tertahan

Penulis

Arab Saudi memutuskan untuk menurunkan acuan harga minyak bulan Oktober menyusul munculnya sinyal penurunan permintaan dari kawasan Asia.

Seputarforex - Harga minyak menguat terbatas pada perdagangan hari Rabu (08/September). Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $72.67 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak di kisaran $68.75 per barel. Keduanya sama-sama tak bergerak jauh dari level perdagangan sepekan terakhir.

Reli harga minyak tertahan

Harga minyak tak sanggup memperpanjang reli kenaikan karena sikap hati-hati investor dalam melihat prospek melemahnya permintaan dari Asia dan AS. Penguatan Dolar AS pada terhadap hampir seluruh mata uang mayor juga ikut membebani minyak karena harga komoditas emas hitam menjadi lebih mahal bagi pemegang uang selain Dolar.

Secara garis besar, pelaku pasar memperkirakan prospek harga minyak ke depan akan dipengaruhi oleh permintaan terutama dari pasar Asia yang menjadi konsumen terbesar dunia. Pembatasan COVID-19 yang telah diterapkan di China, Jepang, dan sejumlah negara Asia lainnya berpotensi menghambat momentum pertumbuhan ekonomi. Bahkan, sebagian besar analis telah melihat tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi China pada kuartal ketiga tahun ini. Hal itu tentu saja akan mengancam reli harga minyak jika tidak ada intervensi dari negara produsen.

 

Saudi Akan Pangkas Harga Minyak

Terlepas dari outlook permintaan yang tengah meredup, harga minyak saat ini juga dibebani oleh rencana Arab Saudi untuk memangkas harga jual minyak (official selling prices) di bulan Oktober. Salah satu produsen utama OPEC ini menyatakan akan memangkas harga untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke pasar Asia sebesar $1 per barel pada bulan Oktober. Analis menyikapi langkah berani yang diambil Saudi sebagai sinyal penurunan permintaan minyak di kawasan Asia karena masih tingginya penyebaran virus Corona.

"Orang-orang membaca keputusan Saudi sebagai tanda memudarnya permintaan dari Asia... skala pemangkasan harga minyak yang dilakukan Saudi ternyata lebih besar dari ekspektasi sebelumnya," kata John Saucer, wakil presiden pasar minyak mentah di Mobius Risk Group.

Download Seputarforex App

296371
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.