EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

RBNZ Pertahankan Suku Bunga, Dolar Kiwi Melonjak

Penulis

RBNZ mengindikasikan kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2022. Hal ini memicu penguatan signifikan pada pergerakan Dolar New Zealand versus Dolar AS.

Seputarforex - Pada hari Rabu (26/Mei), Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 0.25 persen atau sesuai ekspektasi pasar. Bank sentral New Zealand tersebut juga tetap melanjutkan program pelonggaran kuantitatif (QE) senilai $100 miliar dan mempertahankan pendanaan pinjaman yang tidak berubah dari pengumuman kebijakan moneter bulan Februari lalu.

RBNZ Pertahankan Suku Bunga, Dolar Kiwi

Secara garis besar, statement RBNZ tidak banyak berubah dari wacana periode sebelumnya; bank sentral tetap akan melanjutkan program stimulus hingga sektor ketenagakerjaan dan inflasi mencapai target, sementara data ekonomi ke depan masih menjadi fokus sebelum melakukan perubahan kebijakan di masa mendatang.

Dalam pengumumannya pagi ini, RBNZ turut menyoroti kondisi perekonomian New Zealand yang hingga kini belum sepenuhnya pulih ke level pra-COVID. Pariwisata yang selama ini menjadi sektor andalan belum menunjukkan pemulihan signifikan lantaran masih tingginya kasus virus Corona di banyak negara terutama kawasan Asia.

Secara gamblang, RBNZ menegaskan masih membutuhkan lebih banyak waktu lagi sebelum memutuskan arah kebijakan moneter selanjutnya. Apabila perbaikan sektor tenaga kerja dan inflasi terus berlanjut, maka prospek kenaikan suku bunga di bulan-bulan mendatang akan meningkat.

 

Isu Rate Hike Menyeruak, Dolar Kiwi Melonjak

Rilis pengumuman suku bunga RBNZ pagi ini secara umum cukup positif karena berhasil mematahkan ekspektasi pasar yang memperkirakan bank sentral akan melontarkan pernyataan dovish. Kondisi ini tak ayal mendorong penguatan Dolar New Zealand terhadap Dolar AS. Saat berita ini diturunkan, pair NZD/USD berada di kisaran 0.7292 atau melonjak 0.96 persen dari harga Open harian.

RBNZ Pertahankan Suku Bunga, Dolar Kiwi

Meski RBNZ mempertahankan suku bunga acuan dan pandangan terhadap kebijakan moneter secara umum, terdapat statement lain dari petinggi bank sentral tersebut yang menyarankan kenaikan suku bunga pada akhir 2022, Komentar tersebut menjadi katalis yang mendorong penguatan signifikan NZD/USD pagi ini. Meskipun begitu, lonjakan harga kali ini diperkirakan bakal tertahan oleh sikap wait and see investor yang mencermati rilis data inflasi AS Jumat besok.

Download Seputarforex App

295784
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.