EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 151.320   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 22 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

Rupiah Melemah Karena Rilis PDB Dan Ancaman Trump

Penulis

Rupiah melemah pasca rilis data PDB gagal memenuhi ekspektasi pasar. Hal ini diperparah oleh masalah baru dalam perang dagang AS-China yang membuat minat risiko turun.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah melemah signifikan terhadap Dolar AS pada Senin siang ini (06/Mei). Berdasarkan grafik TradingView pukul 16.00 WIB, Rupiah turun dari level penutupan kemarin, dari kisaran Rp14,250 ke Rp14,310 per USD. Sementara menurut kurs Jisdor, Rupiah juga melemah dari Rp14,282 ke Rp14,308.

rupiah hari ini

 

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Di Bawah Ekspektasi

Rupiah terpantau melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Produk Domestik Bruto (PDB) untuk triwulan I-2019, siang ini pukul 11:00 WIB.

BPS mencatat Produk Domestik Bruto tahunan Indonesia (YoY) berada di kisaran 5.07%, lebih rendah dari yang diproyeksikan para ekonom di level 5.18%. Sementara itu, PDB per kuartal (QoQ) juga mengalami kemerosotan di kisaran -0.52%, turun dari angka kuartal sebelumnya yang -1.69%, dan mengecewakan konsensus pasar yang memperkirakan penurunan di -0.40% saja.

PDB Indonesia

"Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat kuartalan merupakan siklus yang biasa terjadi dari kuartal-IV tahun sebelumnya ke kuartal-I tahun berikutnya. Namun pertumbuhan kuartal-I 2019 masih lebih bagus dibandingkan periode sama di tahun-tahun sebelumnya," jelas Kepala BPS, Suhariyanto, sebagaimana dikutip dari JawaPos.

 

AS-China Kembali Memanas

Dari sektor eksternal, Analis Monex Investindo Futures, Faisyal, mengatakan bahwa memanasnya tensi negosiasi dagang antara AS-China menjadi penyebab merosotnya kurs Rupiah.

"Trump merasa negosiasi yang dijalankan selama ini berjalan dengan lambat," tutur Faisyal, dikutip dari Kontan.

Presiden Donald Trump baru-baru ini dikabarkan kembali mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap produk China dalam waktu dekat. Pemerintah China pun langsung menyikapi ancaman Trump ini, dengan mempertimbangkan untuk membatalkan pertemuan yang rencananya dijadwalkan pada Rabu (08/Mei) lusa.

Akibatnya, para pelaku pasar pun menjauhi aset-aset berisiko dan kembali memburu Dolar AS sebagai aset safe haven. Faisyal memproyeksikan pelemahan Rupiah akan terus berlanjut di kisaran Rp 14,380-Rp14,400 per Dolar AS.

288396
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.