EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,113.20   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 41 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 43 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 44 menit lalu, #Saham AS

SBI Holdings Terjun Ke Bisnis Pertambangan Mata Uang Kripto

Penulis

Meski tengah lesu, bisnis pertambangan kripto memperoleh partisipan baru yang cukup menjanjikan, yakni SBI Holdings yang merupakan salah satu perusahaan besar di Jepang.

Raksasa jasa keuangan yang berbasis di Jepang, SBI Holdings, mengumumkan bahwa mereka telah membentuk anak perusahaan pertambangan mata uang kripto bernama SBI Mining Chip Co. Ltd. (SBIMC). Perusahaan baru ini akan memproduksi dan mengembangkan chip pertambangan kripto serta berbagai alat pertambangan lainnya.

SBI Holdings

SBIMC didirikan untuk memperluas jejak SBI Holdings dalam bisnis terkait aset digital. SBIMC akan dipimpin oleh mantan pendukung NASA, Adam Traidman, seorang ahli dalam industri semikonduktor dan elektronik. Dalam Press Release resminya, SBI Holdings mengumumkan:

"Setelah bertugas di NASA, Traidman telah mengembangkan karirnya di Silicon Valley selama lebih dari 20 tahun. Setelah menjabat sebagai CEO Chip Estimate (diakuisisi oleh Cadence Design Systems, Inc. pada 2008) dan WearSens (pengembang perangkat pemantauan kesehatan), ia juga menjabat sebagai CEO BRD, salah satu anak perusahaan dari SBI Group."

 

Tetap Optimis Di Tengah Meredupnya Tren Pertambangan Kripto

Pertambangan mata uang kripto pernah dianggap sebagai bisnis sampingan yang menguntungkan untuk penghasilan pasif. Namun, sejak penurunan dramatis harga mata uang kripto di tahun 2018, bisnis pertambangannya telah kehilangan banyak daya tariknya.

Sentakan itu dirasakan oleh salah satu raksasa dalam industri pertambangankripto, Bitmain, yang sampai harus memundurkan jadwal IPO perusahaan. Bisnis pertambangan yang sedang tidak bergairah pada akhirnya membuat perusahaan asal China tersebut menghentikan semua operasinya di Texas pada 13 Januari 2019. Padahal, lokasi itu seharusnya dijadikan basis operasi pertambangan terbesar Bitmain di Amerika Serikat.

Bukan hanya Bitmain yang telah merasakan dampak penurunan dari bisnis pertambangan kripto. Pada 25 Desember 2018, perusahaan GMO menghentikan bisnis mereka dalam memproduksi dan menjual mesin pertambangan kripto karena kondisi pasar yang anjlok.

Namun, hal itu tak lantas menyurutkan niat SBI Holdings untuk menjelajah ke industri pertambangan. Perusahaan ini justru mulai terjun dengan harapan meraup keuntungan dengan menawarkan Chip yang hemat energi, sehingga para penambang bisa mendapatkan keuntungan pasif yang lebih sehat.

287886
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.