EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Singgung Bahaya Brexit, Carney BoE Dituding Intervensi Politik, GBP/USD Terkulai

Penulis

Dolar AS menekan Poundsterling turun di hari Jumat (13/05) sore ini dengan GBP/USD yang melorot menuju level 1.44053 yang mengendur 0.3 persen. Kemarin, BoE akhirnya memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya. Memaparkan tentang bahaya Brexit, Carney dituding melakukan upaya intervensi politik.

Dolar AS menekan Poundsterling turun di hari Jumat (13/05) sore ini dengan GBP/USD yang melorot menuju level 1.44053 yang mengendur 0.3 persen. Investor tengah menanti dirilisnya serangkaian laporan ekonomi AS malam nanti di antaranya adalah data tentang penjualan ritel AS dan PPI AS pada bulan April 2016. Data tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan bagi Poundsterling.

poundsterling
Dalam sesi perdagangan sebelumnya, Bank Sentral Inggris (BoE), seperti yang sudah banyak diekspektasikan, memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya pada bulan Mei 2016, dengan tingkat suku bunga yang masih dalam posisi 0.5 persen dan jumlah pelonggaran kuantitatif sebanyak 375 miliar Poundsterling di hari Kamis kemarin. Kesembilan anggota BoE pun sepakat untuk mempertahankan kebijakan moneternya tanpa ada suara kontra.

Terlebih lagi, prakiraan laporan inflasi kuartalan menyebutkan bahwa inflasi Inggris akan kembali mencapai target 2 persen di pertengahan tahun 2018 diiring dengan ketidakpastian Brexit yang membenani outlook pertumbuhan Inggris dalam jangka menengah.

Menurut analis Bank of Tokyo-Mitsubishi yang dikuti oleh WBP Online, Poudsterling tampak kecewa dengan kebijakan moneter BoE kemarin sehingga mata uang Inggris tersebut menghentikan relinya, walaupun perolehan di awal sesi tampak cukup hidup.


Carney Dituding Melakukan Intervensi Politik

BoE tak menawarkan sinyal apapun kecuali menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga masih harus melihat hasil refrendum keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa. Gubernur BoE, Mark Carney, jelas memaparkan rentannya perekonomian Inggris jika nantinya Brexit menang.

Dalam pidatonya pasca kebijakan moneter kemarin, Carney mengatakan,"Sejumlah sektor mengalami perlambatan pertumbuhan, terutama kenaikan inflasi," katanya menjawab pertanyaan tentang potensi keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

BoE jelas menunjukkan kekhawatirannya akan dampak langsung yang ditimbulkan jika suara "Out" dari Uni Eropa nantinya mendominasi. Terbukti, bank sentral tersebut memotong targte inflasinya tahun ini dari 2.2 persen menjadi 2.0 persen.

Akan tetapi, para pendukung Brexit dilaporkan kurang senang akan pandangan Carney akan bahaya Brexit tersebut. Jacob Rees Mogg, salah seorang anggota partai Konservatif menuding Carney melanggar etika dengan menampilkan opini politiknya di hadapan publik. Seperti yang ditulis oleh media setempat, Mogg bahkan menandaskan bahwa sikap Gubernur BoE tersebut tak seharusnya dilakukan dan terlebih dulu harus disidangkan melalui MPC.

264599
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.