Seputarforex - Kurs pound sterling memasuki fase koreksi dalam perdagangan pekan ini. Namun, basis fundamental sterling memperoleh sokongan tambahan dari rilis data tenaga kerja Inggris yang mengungguli ekspektasi. Saat berita ditulis (18/Januari), GBP/USD defensif pada kisaran 1.3640-an dan EUR/GBP pada kisaran 0.8360-an.
Grafik GBP/USD Daily via TradingView
Data tenaga kerja Inggris memuat tambahan 184k karyawan ke dalam payroll pada Desember 2021, lebih banyak dibandingkan prakiraan analis yang sebesar 120k. Jumlah klaim pengangguran bulanan pada periode ini juga lebih sedikit dari prakiraan konsensus.
Tingkat pengangguran November 2021 menurun dari 4.2 persen menjadi 4.1 persen, semakin memperkuat indikasi perbaikan ketenagakerjaan di negerinya Ratu Elizabeth II. Indeks pendapatan rata-rata plus bonus (average earnings + bonus) terkoreksi dari 4.9 persen pada Oktober menjadi 4.2 persen, tetapi penurunan ini selaras dengan prakiraan. Semua ini mendukung berlanjutnya siklus kenaikan suku bunga bank sentral Inggris (BoE) yang telah dimulai pada Desember lalu.
"Pasar tenaga kerja tampaknya tetap ketat, baik setelah berakhirnya skema furlough maupun dimulainya gelombang Omicron, sehingga mendukung pandangan kami bahwa suku bunga akan dinaikkan dari 0.25 persen menjadi 0.50 persen pada tanggal 3 Februari," kata Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics.
Pasar tenaga kerja Inggris kemungkinan akan tetap tangguh dalam tahun ini. Terlepas dari itu, masih banyak katalis lain yang dapat memengaruhi pound sterling pekan ini. Sementara PM Boris Johnson terus dicecar desakan untuk mengundurkan diri, sejumlah data ekonomi penting akan rilis selama beberapa hari ke depan. Gubernur BoE Andrew Bailey juga akan menyampaikan komunikasi publik pada hari Rabu.