AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

The Fed : 5 Alasan Untuk Tidak Memperpanjang QE

M Singgih 24 Oct 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #the-fed
Menurut analis, ada 5 alasan The Fed untuk tetap mengakhiri program QE: 1. Anggota FOMC yang dovish setuju untuk mengakhiri QE 2. Inflasi yang tidak terlalu rendah 3. Data tenaga kerja yang semakin baik 4. Menjaga kredibilitas The Fed 5. Membantu recovery kawasan Euro.

Salah seorang anggota FOMC James Bullard minggu lalu mengatakan agar sebaiknya The Fed tidak mengakhiri program stimulusnya (QE3) bulan ini karena pandangannya terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan disinflasi yang dialami beberapa negara industri. Meski Bullard tidak memiliki hak voting untuk tahun ini dan pendapatnya tidak dianggap mewakili mayoritas anggota FOMC namun pernyataannya tersebut telah menyebabkan nilai tukar USD terkoreksi. Minggu ini USD recover, tetapi ada ketidak-pastian mengenai keputusan FOMC meeting 29 Oktober nanti. Menurut analis, ada 5 alasan The Fed untuk tetap mengakhiri program quantitative easing-nya pada bulan Oktober ini :

                                                    The Fed : 5 Alasan Untuk Tidak Memperpanjang

1. Anggota FOMC yang dovish setuju untuk mengakhiri program stimulus
Presiden The Fed Boston Eric Rosengren dan presiden The Fed San Francisco John Williams yang dikenal dovish dan dekat dengan Yellen mengatakan QE telah direncanakan untuk berakhir pada bulan Oktober ini. Selain itu ada 2 anggota FOMC hawkish (Charles Plosser dan Richard Fisher) yang menginginkan estimasi waktu kenaikan suku bunga yang lebih jelas seperti dinyatakan dalam meeting FOMC pertengahan September lalu. Sulit diperkirakan mayoritas anggota FOMC yang memiliki hak voting akan setuju untuk memperpanjang program QE.

2. Tingkat inflasi yang tidak terlalu rendah
Meskipun harga minyak turun tajam dan bisa memicu disinflasi, tetapi The Fed tetap fokus pada tingkat inflasi sekarang. Selain data CPI, The Fed juga fokus pada data Core Personal Consumption Expenditures (PCE) yang menunjukkan persentasi perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi konsumen diluar makanan dan energi. Data Core PCE terakhir yang dirilis 29 September lalu menunjukkan angka 1.5% (year over year), yang walaupun masih lebih rendah dari target 2.0% tetapi jauh lebih baik dari tahun tahun 2012 yang lebih rendah dari 1.0% dan sepanjang tahun 2013 yang sekitar 1.0%.

3. Data tenaga kerja yang semakin baik
Selain menjaga tingkat inflasi yang stabil, tugas utama The Fed juga menjaga tingkat pengangguran yang tetap rendah dan pertumbuhan lapangan pekerjaan. Jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di seluruh AS diluar sektor pertanian (Job Openings and Labor Turnover Summary atau JOLTS) selama 7 bulan terakhir terus meningkat. Data terakhir yang dirilis 7 Oktober lalu menunjukkan angka 4.84 juta job, tertinggi sejak tahun 2001, sementara Jobless Claims minggu lalu mencapai angka 264,000 klaim, terendah sejak 15 April 2000 dengan klaim rata-rata 4 mingguan turun ke 283,500, terendah sejak 10 Juni 2000.

4. Kredibilitas The Fed
Komunikasi antara bank sentral dan investor serta pelaku pasar selalu dilakukan melalui konperensi pers dan pernyataan-pernyataan. Jika The Fed bertindak tidak sesuai dengan pernyataan maka akan mengurangi kredibilitasnya sebagai bank sentral.

5. Membantu kawasan Euro dalam mengatasi deflasi
Jika The Fed lebih memperhatikan kemerosotan di kawasan Euro dibandingkan pasar saham AS, maka mengguyur pasar dengan US Dollar tidak akan membantu. Hal itu akan menyebabkan EUR menguat terhadap USD dan akan memperlambat recovery pertumbuhan ekonomi kawasan Euro.

Melihat recovery USD minggu ini, analis memperkirakan keraguan akan berakhirnya QE tidak beralasan dan pasar akan kembali fokus pada estimasi waktu kenaikan tingkat suku bunga.

Terkait Lainnya
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru