Seputarforex - Uni Eropa (UE) bersiap menyetujui perpanjangan deal Brexit selama tiga bulan, dari 31 Oktober 2019 menjadi 31 Januari 2020. Informasi ini bersumber dari bocoran isi dokumen perjanjian yang diungkap oleh Guardian dan Reuters.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa peluang terjadinya no-deal Brexit sudah benar-benar dihilangkan. Tertulis juga bahwa Inggris dapat keluar dari UE apabila kesepakatan telah diratifikasi oleh parlemen Inggris, yang sejak awal mengusulkan perpanjangan deadline Brexit. Draft UE itu rencananya akan diresmikan pada Senin hari ini.
"Periode (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) yang diatur dalam Article 50 (3) TEU sebagaimana ditetapkan dalam ekstensi keputusan dewan Eropa (EU) 2019/584, diperpanjang hingga 31 Januari 2020," demikian isi draft dokumen EU yang bocor ke media.
Sebelumnya, pemerintah Prancis mendesak agar penundaan jadwal Brexit tak lebih dari 15 hari atau dalam tenggat waktu sebelum 15 November. Namun, aksi itu nyatanya tidak tercantum dalam draft dokumen UE, yang sudah diketahui telah tersebar ke negara-negara anggota. Dalam draft dokumen itu juga tertulis bahwa UE tidak akan melakukan negosiasi ulang.
Selanjutnya, jika Inggris masih tergabung dalam Uni Eropa setelah 31 Oktober, maka Inggris wajib mencalonkan satu perwakilan dalam keanggotaan Uni Eropa. Hal ini sudah ditolak oleh PM Boris Johnson, yang sebelumnya lebih memilih untuk mengajukan mosi pemilu dini.
Presiden European Council, Donald Tusk, akan mendiskusikan dengan para pemimpin negara-negara Eropa pada pertemuan yang berlangsung awal pekan ini. Tusk dirumorkan mendukung parlemen Inggris untuk menunda Brexit hingga awal tahun depan. Namun dalam memutuskan hal ini, ia enggan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin negara di Brussel, dan berupaya mendapatkan "kesepakatan tertulis" saja.
GBP/USD Bergerak Terbatas
Pada sesi perdagangan hari Senin (28/Oktober), Pound melemah tipis terhadap Dolar AS saat berita ini ditulis. Pergerakan pair GBP/USD hari ini sangat terbatas di area 1.2818. Hal tersebut menunjukkan investor sedang wait and see, menunggu keputusan perpanjangan Brexit yang akan segera diresmikan oleh Uni Eropa.
Selain versus Dolar AS, pergerakan Pound juga melemah terhadap Yuan (-0.15%). Namun, mata uang Inggris ini menguat tipis terhadap mata uang mayor lainnya, seperti Euro (0.03%), Dolar Australia (0.08%), Dolar New Zealand (0.02%), dan Yen (0.04%).